Anak-anak memang belum memiliki kematangan emosi, namun bukan berarti Anda tak perlu mengajarkan untuk mengontrolnya. Justru di usia dini, anak-anak perlu dilatih untuk mengenali emosinya.
Mungkin mereka belum bisa mengontrol emosi layaknya orang dewasa. Setidaknya, anak-anak tahu kapan emosinya akan meledak dan bagaimana cara meredamnya. Hal pertama yang penting dilakukan orangtua adalah mencontohkannya.
Anak merupakan peniru ulung. Mereka akan lebih cepat menyerap dengan melihat perilaku orangtuanya. Jadi, contohkan dulu pada anak bagaimana mengontrol emosi yang baik.
Pastikan, Anda mencontohkan dan memberi tahu anak saat mereka dalam kondisi emosi yang stabil.
Bukan saat anak menangis, apalagi mengamuk. Contohnya adalah dengan berhitung. Saat anak diminta membereskan mainannya, sementara ia tak mendengarkan, mulailah berhitung. Jika dalam hitungan kelima, anak tak kunjung membereskan, sita mainannya yang berantakan atau beri ia hukuman.
Anak biasanya akan dengan mudah menyerap hal ini. Mereka akan terbiasa membuat limit emosi dengan berhitung. Cara lainnya adalah minta anak menarik napas panjang, saat ia tampak kesal dan marah.
Beritahu pada anak saat ia kesal, dadanya kekurangan udara. Harus menarik napas panjang agar banyak udara masuk dan tak terasa sakit serta bisa berpikir lebih tenang. Ajarkan anak untuk menarik napas panjang lewat hidung dan keluarkan lewat mulut dengan perlahan.
Cara lainnya adalah menawarkan pelukan. Pada beberapa kondisi, anak sulit mengemukakan emosinya. Hal yang paling dibutuhkan anak adalah pelukan hangat dan secara signifikan bisa menurunkan level emosinya. []
Sumber:Â parenting.dream.co.id
Tenangkan Anak Saat Emosinya Memuncak, Catat Caranya
- Advertisement -