Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan adanya perubahan di tatanan dunia saat ini. Beberapa blok ekonomi atau kelompok ekonomi kini tak hanya membahas sekedar keuangan, pertumbuhan dan pembangunan, tetapi mulai bergeser menjadi blok politik.
SBY mengatakan di masa jabatannya, G20 adalah blok ekonomi dimana presiden terdahulu negara-negara ini a.l. Obama, Putin dan Xi Jinping bisa berbicara hangat dan saling canda satu sama lain. Tetapi sekarang G20 telah berubah.
“Sekarang no more, never again karena ternyata berkembang lagi grouping atau blok-blok baru,” ungkapnya dalam CNBC Indonesia Awards 2024, dikutip Kamis (12/11/2024).
Menurutnya, G7 dan BRICS adalah contoh lainnya. Dia mengingatkan agar Indonesia berhati-hati.
“Now please be careful G20 masih fokus pada kerjasama dan kementerian bidang ekonomi. G7 no longer hanya economic block tapi juga political block. BRICS menurut saya, pendapat pribadi saya no longer economic block tapi juga ada nuansa dan muatan politiknya,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia berpesan agar pemimpin Indonesia memahami tatanan baru dunia saat ini.
“Kepada para pemimpin dunia termasuk Indonesia tahulah ini konfigurasi baru tatanan baru new world order yang kesekian, new normal,” tegas SBY.
Kondisi tatanan baru ini diyakininya sangat rumit dan kompleks. Pada era perang dingin, SBY menjelaskan kelompok terbagi atas blok barat dan timur. Konflik Timur Tengah juga jelas antara kelompok Arab berhadapan dengan Israel.
“Sekarang tidak seperti itu, anatomi berubah dengan pesat sehingga menimbulkan kompleksitas dibanding era dulu,” ujarnya.
Pasca era perang dingin berakhir, konsolidasi atau bulan madu antar pimpinan negara juga berjalan baik. SBY kala itu sebagai Presiden menyaksikan hangatnya pertemuan pimpinan negara besar, baik Amerika Serikat, China, Rusia dan negara di kawasan Eropa.
“Kita semua berbicara hangat satu sama lain, sekarang no more never again,” tegas SBY.[]
Sumber: cnbcindonesia.co