Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali dilaporkan menyerang sapi di sejumlah daerah. Untuk itu, sebanyak 4 juta dosis vaksin telah disiapkan dan akan mulai didistribusikan secara bertahap pada pertengahan hingga akhir Januari 2025.
“Insyaallah akhir Januari atau mungkin pertengahan Januari kita sudah siapkan secara bertahap 4 juta dosis vaksin akan didistribusikan,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda, dikutip Jumat (10/1/2025).
Kendati demikian, jumlah vaksin ini belum mencukupi kebutuhan seluruh populasi sapi di Indonesia yang mencapai 12 juta ekor. Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin ke tujuh provinsi dengan kasus PMK tertinggi, yakni enam provinsi di Pulau Jawa dan Lampung.
“Ya tentu kita kan tertarget. Populasi kita kan 12 juta, tetapi yang difokuskan di 7 provinsi yang laporan khususnya terus ada peningkatan. 6 provinsi di pulau Jawa, 1 Lampung,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebelumnya meminta peternak sapi di Jawa Timur (Jatim) segera melakukan vaksinasi pada sapinya agar mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menurut Sudaryono, vaksinasi yang dilakukan secara berkala akan meningkatkan ketahanan dan kesehatan sapi, sehingga mencegah wabah PMK yang dapat merugikan peternak.
Dia mengatakan vaksin PMK dapat diperoleh melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat atau dengan membeli secara mandiri. Ia menyebut peternak bisa mendapatkan vaksinasi dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu kurang dari Rp50 ribu.
“Bukan berarti kita mengecilkan nilai rupiah, tapi ini kan nilainya sama dengan 1 bungkus rokok saja kan enggak sampai,” kata Sudaryono.
“Jadi sekali lagi, selain juga nanti di masing-masing dinas itu ada vaksinasi yang memang kita berikan secara gratis, kami juga mengimbau kepada yang belum terkena PMK jangan menunggu sampai kena baru divaksin. Enggak ada gunanya,” lanjutnya.[]