SERANG – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas memastikan pelaksanaan Seleksi Secara Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) berjalan dengan lanacar di Kampus I, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Ciceri, Kota Serang, Selasa (30/5).
Selain melakukan monitoring Yaqut juga menandatangani prasasti gedung kuliah dan infrastruktur untuk enam kampus di bawah naungan Kementerian Agama. Ia Juga melakukan serah terima pembangunan Kampus II UIN SMH Banten yang didanai dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Semua berjalan bagus, dilakukan secara online, saya juga cek jaringannya juga bagus, anak-anak yang mengikuti tes juga nyaman,” katanya.
Kata dia, dengan infrastruktur dan proses yang dilakukan kampus UIN SMH Banten diharapkan juga menghasilkan calon mahasiswa terbaik. Sehingga prestasinya bahkan bisa lebih unggul dibandingkan Universitas lainnya.
“Saya optimis hasilnya akan mendapatkan calon mahasiswa terbaik bagi PTKIN,” ujarnya.
Ia juga mengatakan agar ujian SSE menjadi syarat agar mahasiswa dapat diterima. Hal itu dikarenakan tidak semua lapisan masyarakat memiliki anggaran yang cukup untuk masuk PTKIN.
“Saya usul ke depan, apalagi ada yang memiliki keterbatasan, mereka tidak punya anggaran untuk bisa sekolah di tempat ia belajar, belum lagi ada calon mahasiswa yang tidak punya waktu,” terangnya.
Ia juga mengatakan kepada PTKIN se Indonesia untuk menyiapkan infrastruktur perkuliahan secara online. Hal itu tentunya untuk mendukung masyarakat yang memiliki keterbatasan itu.
“Tetapi itu harus disiapkan infrastruktur yang matang, kuat, cukup, tidak boleh juga asal-asalan, kualitas jaringan harus mumpuni. Kita harus bisa adaptasi dengan masa depan, jadi mahasiswa datang ke kampus tidak harus offline,” tuturnya.
Yaqut menuturkan, sebanyak 95.769 siswa telah mendaftar untuk mengikuti UM-PTKIN. Terdapat 20 program studi yang paling diminati, dan yang terbanyak yakni Pendidikan Agama Islam.
Namun iya menyayangkan, prodi seperti manajemen dakwah yang tentunya berkaitan dengan Agama kurang diminati oleh calon mahasiswa.
“Saya tidak tahu ini kenapa, tetapi perlu ada treatment khusus, karena bicara PTKIN andalannya ada Islamnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UIN SMH Banten, Wawan Wahyuddin mengucapkan terima kasih SBSN yang telah membantu dalam pembangunan gedung kampus.
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menag RI Yaqut Cholil Qoumas yang secara terus-menerus mendukung aktivitas di UIN SMH Banten.
“Kami mohon doa semua untuk UIN SMH Banten agar bisa menyongsong masa depan Indonesia,” paparnya.[Fik]