Parasomnia adalah gangguan tidur yang menunjukkan perilaku tak biasa yang terjadi saat Anda baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur.
Perilaku-perilaku yang tergolong parasomnia cenderung variatif dari segi karakteristik, tingkat keparahan, hingga frekuensinya.
Parasomnia dapat berupa berbagai hal yang dialami oleh seseorang, seperti gerakan, perilaku, emosi, persepsi, hingga mimpi yang tidak wajar.
Meski demikian, biasanya penderita parasomnia tetap dalam keadaan tertidur sepanjang kejadian tersebut berlangsung.
Pada umumnya parasomnia terjadi setelah fase tidur terlelap. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi di antara fase tertidur dan terbangun.
Pada saat transisi ini, Anda membutuhkan stimulus yang cukup kuat agar terbangun. Akan tetapi, setelah terbangun, Anda mungkin tidak akan menyadari perilaku yang muncul saat tidur tadi.
Anda bahkan mungkin tidak mengingat apa mimpi yang tadi muncul dalam tidur, atau perilaku apa yang Anda lakukan selama tidur. Anda pun akan kesulitan untuk tidur kembali jika terbangun pada malam hari karena perilaku tersebut.
Meski menunjukkan perilaku yang tak wajar, Anda tidak perlu merasa khawatir. Pasalnya, kondisi ini umum terjadi dan tidak terkait dengan penyakit atau gangguan mental tertentu.
Perlu diketahui
- Parasomnia dapat terjadi berulang kali dalam waktu yang lama, sehingga dapat menjadi gangguan tidur yang kompleks.
- Parasomnia bisa terjadi pada siapa saja, tetapi kelompok usia anak-anak yang paling sering mengalami gejala dari gangguan tidur yang satu ini.
Jenis gangguan parasomnia
Gangguan tidur ini dapat berupa berbagai bentuk gejala abnormal saat seseorang tertidur. Berikut ragam jenis parasomnia.
1. Tidur sambil berjalan (sleepwalking)
Bentuk gangguan parasomnia bernama lain somnambulisme ini muncul saat Anda keluar dari tempat tidur dalam kondisi masih tidur.
Meski begitu, Anda tetap bisa menyadari dan bisa merespons dengan baik lingkungan sekitar saat sedang tidur sambil berjalan.
2. Confusional arousal
Sementara itu, confusional arousal merupakan kebingungan saat terbangun. Saat mengalaminya, Anda akan melalui proses berpikir yang sangat lama untuk menyadari dan mengenali keadaan sekitar.
Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini berpotensi mengalami jantung berdetak cepat hingga napas tak beraturan.
3. Mimpi buruk
Pernahkah Anda mengalami mimpi buruk? Nah, ini merupakan jenis parasomnia yang mungkin Anda alami.
Mimpi buruk dapat terjadi berulang kali, sehingga berpotensi menyebabkan Anda mengalami kecemasan dan kesulitan untuk tertidur.
4. Night terror
Night terror termasuk jenis parasomnia yang membuat Anda merasa takut dan berperilaku abnormal saat tidur. Selain berteriak, Anda mungkin saja memukul atau menendang dalam tidur.
Kondisi ini bisa bertahan mulai dari 30 detik hingga tiga menit lamanya. Namun, saat terbangun dari tidur, Anda mungkin tidak menyadari telah melakukan perilaku abnormal tersebut saat tidur.
5. Sleep paralysis
Sleep paralysis merupakan gangguan parasomnia yang sering disalahartikan sebagai “ketindihan” makhluk halus.
Padahal, ini adalah kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan menggerakkan tubuh saat baru mulai tertidur atau saat terbangun. Kondisi ini juga bisa terjadi beberapa kali dalam sekali tidur.
6. Enuresis
Enuresis terjadi pada orang dewasa akibat tidak dapat mengontrol aktivitas urinasi saat tertidur. Gangguan ini terjadi akibat gagal bangun saat kandung kemih sudah terasa penuh.
Anda bisa mengalaminya karena keturunan, mengalami diabetes, infeksi saluran kencing, sleep apnea, serta beberapa gangguan kesehatan mental seperti stres.
7. Mengigau
Meskipun tidak ada efek buruk secara langsung terhadap kesehatan Anda, mengigau dapat mengganggu orang sekitar yang mendengarnya.
Biasanya, mengigau dapat terjadi akibat stres yang sedang Anda alami, demam tinggi, atau saat mengalami berbagai gangguan tidur lainnya.
8. REM Sleep Behavior Disorder
Rapid Eye Movement (REM) dapat menyebabkan seseorang memiliki perilaku abnormal dengan menggerakkan anggota badan seperti menggerakkan tangan dan kaki.
Berbeda dengan tidur sambil berjalan atau mengalami night terror, Anda dapat mengingat jelas detail dari mimpi yang muncul saat tidur ini.
9. Exploding Head Syndrome (EHS)
Sindrom kepala meledak (EHS) terjadi dengan persepsi mendengar suara keras seperti ledakan saat akan mulai tertidur atau saat terbangun.
Kondisi ini tentu sangat mengganggu. Untuk meringankan gejalanya, cobalah untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
10. Bruksisme
Bruxism (bruksisme) ditandai dengan gerakan menggesekkan gigi pada rahang atas dan bawah secara berlebihan dalam keadaan tak sadar.
Kondisi ini dapat mengakibatkan rasa lelah dan tak nyaman pada otot gigi dan rahang. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan luka pada bagian gusi jika Anda tidak menghentikannya.[]
Sumber: hellosehat.com