SERANG – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur Banten nomor urut 1 Airin-Ade, Bahrul Ulum menyampaikan bahwa hingga saat ini, rekapitulasi suara oleh KPU belum selesai dan masih menunggu hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Tim pemenangan, kata dia, terus melakukan rekapitulasi data yang berasal dari saksi-saksi di lebih dari 17.000 TPS di seluruh wilayah Banten.
“Kami mengajak partai pengusung, pendukung, relawan, serta seluruh simpatisan untuk mengawal hasil suara mulai dari TPS hingga tingkat provinsi. Kami harus memastikan bahwa setiap suara yang diberikan oleh masyarakat tercatat dengan benar dan tidak ada yang hilang,” ujar Bahrul Ulum di salah satu Hotel di Kota Serang, Rabu (27/11).
Sementara itu, Asep Rahmatullah mengatakan bahwa ia menyoroti adanya anomali yang ditemukan dalam hasil quick count dari beberapa lembaga survei.
Menurutnya, perbedaan signifikan antara hasil quick count yang telah dipublikasikan dan hasil survei terakhir cukup mencolok, terutama di beberapa daerah.
“Hasil quick count dan exit poll seharusnya tidak berbeda jauh, namun kami melihat ada perbedaan yang cukup signifikan. Kami akan terus mengawasi dan mencari tahu lebih lanjut mengenai temuan ini,” katanya.
Tim pemenangan juga mengimbau masyarakat Banten untuk tetap bersabar dalam mengikuti tahapan rekapitulasi suara yang berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.
“Kami harap masyarakat dapat mengikuti proses ini dengan sabar dan tetap yakin bahwa hasil akhir akan mencerminkan suara mereka secara akurat,” tambah Asep.
Lebih lanjut, Asep menyatakan bahwa tim pemenangan akan terus memantau dan mengawal proses rekapitulasi suara hingga selesai.
“Kami memberikan instruksi kepada seluruh saksi dan relawan di lapangan untuk memantau setiap tahapan rekapitulasi secara manual. Kami beri waktu hingga Jumat untuk memastikan semuanya berjalan sesuai aturan,” jelasnya.
Terkait pelanggaran yang ditemukan di lapangan, Asep menegaskan bahwa timnya sedang memproses sejumlah temuan dugaan pelanggaran, termasuk intimidasi terhadap pemilih.
“Kami akan terus mengawal dan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi,” tandasnya.
Asep juga mengingatkan kepada penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu, serta aparat keamanan, untuk bekerja secara profesional dan menjaga keamanan serta kelancaran pelaksanaan Pilkada Banten.[]