Tangerang – Kasus Omicron di Kota Tangerang tercatat per Minggu (30/1/2022) kemarin, telah mengalami penambahan sebanyak 691 kasus, dan 3.838 kasis aktif.
Hal ini mendapat respon langsung dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang, dr Emma Agustini. Menurut dia kasus ini tidak bisa dianggap remeh, pasalnya Omicron adalah varian yang cukup berbahaya.
“Omicron jauh lebih ringan. Tapi, omicron mempunyai dampak jangka panjang yang disebut dengan long covid, atau bahkan potensi kematian. Artinya, kita atau masyarakat tidak bisa meremehkan varian omicron ini,” ujarnya. Senin, (31/1/2022).
dr Emma mengatakan, Omicron lebih cepat menyebar 70 kali dari varian delta, dan jika terkena lansia, komorbid, dan yang belum divaksinasi gejala yang dirasakan akan berat.
“Para ahli telah menilai, dengan membiarkan omicron bersikulasi dan merajalela, akan berdampak buruk. Karena virus ini akan bereplikasi dan bermutasi menjadi varian yang lebih baru lagi,” tambahnya.
Gejala yang akan dirasakan jika terkena Omicron mulai dari nyeri kepala, mual, muntah, sesak napas, diare, mudah lelah, demam, hidung tersumbat, batuk kering, nyeri tenggorokan, dan tenggorokan gatal.
“Jika merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat, jangan takut dan jangan menunda-nunda. Lakukan isolasi mandiri di rumah, memperketat dan disiplin protokol kesehatan, konsumsi vitamin, cukupi kebutuhan makan makanan bergizi dan buah serta perbanyak istirahat,” tutupnya. (RT)
