Tak sedikit orang beranggapan kesenian debus Banten mengandung unsur mistis yang kuat lantaran atraksi debus yang dilakukan dinilai di luar akal sehat manusia. Dibalik atraksi tersebut tersimpan fakta unik dan menarik yang perlu kamu ketahui. Berikut ulasannya sebagaimana dilansir wowasyiknya.com
Tidak Boleh Dimainkan Oleh Sembarang Orang, Pemainnya Harus Mempersiapkan Banyak Hal Terlebih Dahulu
Seperti yang kita ketahui, Debus Banten ini adalah salah satu kesenian yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi, sebab kesenian ini bermain-main dengan maut seperti mengiris bagian badan tertentu dengan senjata tajam sampai menguyah pecahan kaca.
Jika kalian pernah menyaksikan langsung aktraksi Debus ini pasti paham dengan tingkat bahayanya. Makanya siapa saja yang menyaksikannya pasti terpukau dengan aktraksi-aktraksi tersebut.
Karena tingkat bahaya yang tinggi, maka kesenian ini tidak dianjurkan dimainkan oleh orang yang bukan terlatih sebagai pemain kesenian ini. Bahkan para pemain yang sudah terlatih pun harus mempersiap banyak hal sebelum melakukan aktraksi tersebut.
Selain itu, katanya ada beberapa pantangan yang harus dijauhi oleh sipemain selama beberapa minggu sebelum melakukan pementasan langsung, seperti dilarang minum minuman keras, dilarang berjudi, dilarang mencuri, tidak boleh tidur dengan istri maupun perempuan lain, dan sebagainya.
Kalau dilihat dari segi pantangan yang harus dijauh sipemain jauh-jauh hari sebelum pementasan, ternyata Debus mengajarkan kebaikan.
Sekilas, Debus Banten Terkesan Berbau Mistis, Ternyata Ritualnya Bernuansa Islami
Debus selalu menampilkan aktraksi-aktraksi yang diluar akal sehat seperti mengiris tangan sendiri dengan senjata tajam tapi tidak mengeluarkan darah setetespun, sehingga banyak orang awam yang mengira kesenian ini berbau mistis.
Padahal, ritual Debus Banten tidak mencerminkan yang berbau mistis atau klenik sama sekali. Biasanya, setiap pementasannya diawali dengan menembangkan lagu-lagu tradisional yang biasa disebut Gembung.
Setelah menembangkan lagu-lagu tersebut, kemudian dilanjutkan dengan membaca zikir dan macapat yang isinya berupa puji-pujian kepada ALLAH SWT dan Nabi kebesaran umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW dengan tujuan agar diberikan keselematan selama pementasan berlangsung.
Ternyata, Dulu Debus Juga Digunakan Untuk Media Menyebaran Agama Islam di Indonesia
Jika kita melihat pada sejarah, ternyata sejak jaman dulu, debus sudah sangat identik dengan ajaran agama Islam, khususnya pada jaman penyebaran agama Islam di Nusantara, terutama di pulau Jawa dan sekitarnya.
Konon katanya, kesenian Debus ini ada kaitannya dengan tarikat Rifaiah yang dibawa oleh Nurrudin Ar-Raniry pada abad ke 16. Tarikat ini mengutamakan kekhusyukan dalam beribadah dan memfokuskan hanya kepada kehendak ALLAH SWT.
Sedangkan di Banten, Debus membantu menyebarkan ajaran agama Islam dengan doa-doanya yang diambil dari ayat suci Al-Qur’an sebagai doa untuk kekebalan tubuh.
Dengan berbekal ” La haula walla Quwata ilabillahil ‘aliyyil adhim “ artinya ” tiada daya upaya melainkan karena Allah semata “, para pemain Debus Banten memasrahkan semuanya atas izin ALLAH SWT untuk mendapatkan kekebalan tubuh dari apapun. Dari sinilah banyak ahli Debus semakin kuat imannya dan semakin cinta kepada ALLAH SWT.
Hampir Setiap Acara Apapun di Banten, Debus Jadi Pembukanya
Debus sudah menjadi tidak asing lagi khususnya bagi orang-orang Banten. Setelah melewati waktu yang cukup lama, kini kesenian Debus Banten makin akrab, terutama bagi warga Banten. Bahkan kalau kamu bukan orang Banten yang mendengar kata ” Debus “, pasti langsung ingat Banten.
Sehingga wajar jika kamu bisa menemui pementasan Debus disetiap acara yang diselenggarakan oleh warga Banten. Karena Debus sudah mendarah daging untuk orang Banten dan menjadi ciri khas daerah Banten.[]