Saat Idul Adha, orang-orang cenderung akan mengonsumsi daging merah seperti sapi dan kambing. Konsumsi daging merah memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, namun jika porsinya berlebihan tentu akan memberi efek buruk tertentu bagi tubuh.
Menurut dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD, mengatur konsumsi daging merah sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang.
Daging merah kaya akan protein dan bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat. Daging merah merupakan sumber zat besi yang berperan penting untuk metabolisme tubuh. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah yang mengedarkan oksigen.
Daging merah juga kaya akan vitamin A, B, dan D yang baik untuk kesehatan mata, gigi, tulang, serta mendukung kerja sistem saraf pusat, sehingga terjaganya kesehatan mental. Daging merah merupakan sumber protein yang mudah didapat untuk membangun jaringan tubuh, produksi antibodi pada sistem kekebalan tubuh, dan membantu meningkatkan kesehatan keseluruhan tubuh. Daging merah mengandung asam amino esensial, menjadikan daging merah sebagai sumber protein terbaik.
Namun, menurut dr. Bramantya, jika kebanyakan konsumsi daging merah secara berlebihan akan memunculkan penyakit kronis, seperti risiko terkena penyakit kardiovaskuler dan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung cukup kompleks karena mengandung LDL yang tinggi, sehingga kadar kolesterol tinggi dan lemak yang menumpuk di pembuluh darah menyebabkan risiko penyakit jantung.
Sebagai pencegahan, konsumsi daging merah bisa dibatasi paling banyak tiga porsi dalam satu minggu, sekitar 350 sampai 500 gram. Pengolahan daging juga perlu diperhatikan, contohnya seperti merebus daging lebih baik daripada membakar langsung daging yang dapat memicu pembentukan zat karsinogenik pemicu kanker.
[Radika Dzikru Bungapadi]