SERANG – Istri Wakil Presiden Republik Indonesia, Selvi Ananda Rakabuming Raka, bersama dengan Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih meninjau persiapan dan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di SD Negeri Taman, Lingkungan Sitauan, Kelurahan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Selasa 14 Januari 2025.
Selain itu, kunjungan menantu dari Joko Widodo ini juga mensosialisasikan program baru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI), yakni gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat kepada ratusan siswa SD Negeri Taman.
Sosialisasi gerakan tujuh kebiasaan itu untuk menanamkan kebiasaan baik yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia, supaya menjadi generasi sehat, cerdas, dan berkarakter unggul, serta sebagai upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2025.
Gerakan tujuh kebiasaan hebat yang diperkenalkan Selvi Ananda Rakabuming Raka yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Asisten Daerah II Kota Serang, Yudi Suryadi menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Ibu Wapres Selvi Ananda Rakabuming Raka bersama Seruni Kabinet Merah Putih ke Kota Serang.
“Hari ini memang ada beberapa agenda kegiatan yang pertama berkaitan dengan anak-anak SD, khususnya di SD Taman dari mulai kebiasaan mencuci tangan terus kegiatan juga dilanjut dengan kesehatan. Dilanjut juga kegiatan ke Kopassus,” ujar Yudi, kepada Sultantv.co.
Untuk agenda kegiatan di SD Negeri Taman, kata dia, meninjau persiapan dan uji coba MBG.
“Kebetulan yang ditunjuknya adalah di Kota Serang,” ucap dia.
Yudi mengaku pihaknya siap melaksanakan program MBG di Kota Serang, walaupun memang Pemkot Serang masih memerlukan dukungan dari Pemprov Banten dan pemerintah pusat.
“Karena terus terang kalau dari sisi angka cukup besar. Ini yang harus dipersiapkan. Ini teknisnya kami pun seperti apa. Apakah itu di dinas kesehatan atau di dinas pendidikan kami juga belum tahu seperti apa teknisnya,” jelasnya.
Ia mengaku pihaknya belum dapat memastikan realisasi pelaksanaan program MBG di Kota Serang.
“Direalisasikannya yang pertama ini mungkin, karena gini sampai hari ini kami belum mendapatkan juklak dan juknisnya. Secara teknis kalau sudah ada juklak dan juknisnya mungkin nanti yang jelas OPD mana pengampunya terus juga anggarannya,” terang Yudi.
Yudi mengakui bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk program MBG cukup besar.
“Kalau lihat dari jumlah memang cukup besar, tapi pemerintah daerah sementara ini baru berdasarkan informasi dari Bapenda, mempersiapkan dari BTT. Sementara baru Rp 2 miliar yang disiapkan oleh pemerintah daerah lewat BTT. Untuk selebihnya mungkin nanti perlu komunikasi, koordinasi dengan provinsi maupun juga dengan pusat,” tandasnya.(Roy)