Bulan September tahun 2018, harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari menurunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,75 pada bulan Agustus menjadi 141,74 pada bulan September atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar – 0,003 persen. Data tersebut berdasarkan berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tahun 2018.
Lima dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok kesehatan naik sebesar 2,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik sebesar 1,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan gas naik sebesar 0,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,32 persen; dan kelompok sandang yang naik sebesar 0,27 persen sedangkan kelompok transfortasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar -0,09 persen dan kelompok bahan makanan turun sebesar -1,83 persen;
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 415 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan September 2018 ini sebanyak 261 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 181 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 80 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan deflasi pada September 2018 sebesar -0,003 persen, dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,75 pada bulan Agustus menjadi 141,74 pada bulan September. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok kesehatan sebesar 0,1370 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0, 1156 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0756 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0687 persen; kelompok sandang sebesar 0,0135 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0, 0149 persen; serta kelompok bahan makanan sebesar -0,3986 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan September 2018 antara lain kanvas rem, check up, perbaikan ringan kendaraan, buncis, tenggiri dan santan jadi. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah telepon seluler, bawang merah, tahu mentah, jengkol, cabe merah dan bawang putih.
Kelompok Bahan Makanan
Sementara itu, Indeks kelompok bahan makanan pada bulan September 2018 mengalami penurunan. Indeks tercatat sebesar 150,20 dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 153 atau turun sebesar – 1,83 persen.
Empat dari sebelas sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami peningkatan indeks. Beberapa sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks diantaranya adalah sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik sebesar 0,84 persen dan sub kelompok ikan segar naik sebesar 0,63 persen. Sedang subkelompok yang mengalami penurunan indeks diantaranya adalah sub kelompok bumbu-bumbuan yang turun sebesar -7,74 persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 106 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau peningkatan harga terjadi pada 53 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain susu untuk balita sebesar 0,0598 persen, kacang panjang sebesar 0,0118 persen, beras sebesar 0,0113 persen, ketimun sebesar 0,0109 persen, kentang sebesar 0,0095 persen dan ikan mas sebesar 0,0094 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar -0,1594 persen, cabe merah sebesar -0,0811 persen, bawang merah sebesar -0,0634 persen, telur ayam ras sebesar -0,0405 persen, dan tahu mentah sebesar -0,0351 persen.[]
Ini Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 2018 di Banten
- Advertisement -