Gubernur Banten Wahidin Halim mengizinkan dimulainya belajar tatap muka pada tahun ajaran baru 2021. Tapi, ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta kepala sekolah SMA-SMK melakukan simulasi pencegahan COVID-19.
“Tadi kita sudah sepakati dengan kepala sekolah, silakan kepala dinas simulasi, yang berkaitan dengan tatap muka silakan. Yang perlu kita batasi silakan, bagaimana dengan situasional dan kondisional di masing-masing daerah,” kata Wahidin kepada wartawan di SMKN 1 Kota Serang, Rabu (31/3/2021).
Pemprov Banten membuka ruang diizinkannya tatap muka. Namun, agar tidak ada saling menyalahkan, perlu dibangun komunikasi dan kesepakatan antara sekolah, guru, wali murid dan dinas.
Pada saat Presiden Jokowi datang ke Banten belum lama ini, gubernur juga mengungkapkan bahwa ia telah berbincang mengenai ini. Intinya, tatap muka dibolehkan oleh presiden dan dianjurkan secara terbatas.
“Jadi sesuaikan juga dengan zona tertentu yang kita yakini aman. Kita serahkan ke kelembagaan otoritas sekolah dan dinas untuk mengupayakan agar kebijakan ini terselenggara dengan baik,” ucap Wahidin.
Simulasi persiapan pun sudah berjalan sampai hari ini. Dinas menurutnya tinggal inventarisasi kekurangan apa saja di sekolah saat kebijakan ini dilakukan. Karena, setiap kelas paling tidak tatap muka dihadiri oleh setengahnya siswa.
“Kalau mereka nggak kebagian tatap muka gimana, apakah virtual atau gimana, pada dasarnya kita sudah buka keran ini untuk diterapkan di masing-masing sekolah,” ujar Wahidin.
Berdasarkan daerah, catatan gubernur juga bahwa ada lingkungan RT di Banten yang masuk zona hijau. Bahkan, di Tangerang dari 6 ribu RT ada 4 ribu di antaranya zona hijau. Artinya, ini jadi pertimbangan pemprov untuk melakukan tatap muka.
“Di situ dimungkinkan jika zona hijau, murid di lingkungan itu bisa melaksanakan tatap muka,” kata Wahidin.[]
Sumber: detik.com