SERANG – Penganguran di Provinsi Banten masih berada diurutan pertama di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten tinggat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2023 di Banten mengalami penurunan sebesar 17,9 ribu jiwa atau atau dari 523 ribu jiwa pada Februari tahun 2022 menjadi 486 ribu jiwa.
Meskipun mengalami penurunan dari 8,09 persen menjadi 7,97 persen YoY. Tingkat penganguran di Provinsi Banten masih menduduki posisi pertama di Indonesia.
Kepala BPS Banten Faizal Anwar mengatakan angka penganguran tertinggi di Provinsi Banten dari dunia pendidikan didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 12,63 persen.
Sementara untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 10,62 persen dan lulusan D3 mencapai 8,76 persen.
“Banten berhasil menurunkan TPT yang sangat baik, berara di posisi kedua sebesar 0,56 persen, setelah Bali,” ujar Faizal dalam keterangan resmi BPS Banten, Jumat (5/5).
Lanjutnya, penganguran di Provinsi Banten jika dilihat dari gender laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan perempuan. Akan tetapi, berbeda pada saat pandemi Covid-19 pengangguran di Provinsi Banten didominasi oleh laki-laki.
“Hal ini juga sejalan dengan kondisi pengangguran di desa saat ini lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, karena pemulihan ekonomi sudah membaik, dan semoga bisa terus dipertahankan,” ujarnya.[Fik]