More

    Waspada, Ini Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil

    Menahan buang air kecil secara terus-menerus dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat sering menahan buang air kecil:

    Infeksi Saluran Kemih (ISK)

    Menahan buang air kecil dapat menyebabkan penumpukan bakteri dalam kandung kemih, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan dalam kasus yang lebih serius, infeksi ginjal.

    Kerusakan Kandung Kemih

    Menahan buang air kecil terlalu sering dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada kandung kemih. Lama kelamaan, ini dapat menyebabkan kerusakan pada dinding kandung kemih dan mengurangi kapasitasnya untuk menyimpan urin.

    Batuk dan Inkontinensia

    Menahan buang air kecil dapat menyebabkan tekanan tambahan pada otot-otot dasar panggul. Ini dapat meningkatkan risiko inkontinensia urin (kesulitan mengendalikan buang air kecil) dan memperburuk kondisi ini pada wanita yang sudah mengalami perubahan struktural pada otot panggul, seperti setelah melahirkan.

    Kerusakan Ginjal

    Jika infeksi saluran kemih tidak diobati, dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan kerusakan pada organ ini. Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Retensi Urin

    Menahan buang air kecil secara terus-menerus dapat menyebabkan retensi urin, yaitu kondisi di mana Anda kesulitan untuk sepenuhnya mengosongkan kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan meningkatkan risiko infeksi.

    Batu Ginjal

    Penumpukan urin yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit dan kesulitan buang air kecil. Untuk menjaga kesehatan sistem kemih, disarankan untuk buang air kecil secara teratur dan tidak menahan keinginan buang air kecil terlalu lama. Jika Anda mengalami masalah seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, atau perubahan warna urin, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.[]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    43,400PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru