SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengajak masyarakat Banten untuk mengkonsumsi beras bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal itu, dikarenakan harga beras premium masih tinggi.Â
Beras premium di wilayah Provinsi Banten masih langkah dikarenakan musim tanam yang terlambat.
Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Soeharso mengatakan masyarakat Banten masih meminati beras lokal yang berkualitas premium. Akan tetapi, harga beras itu masih tinggi.
“Beras yang diminati berasal dari gabah lokal, dan itu kurang. Maka harga gabah tinggi, jadi hitungan pasar, kalau harga gabah Rp 8 ribu maka besarnya dua kali lipat, Rp 16 ribuan (per kilogram) jadi wajar,” katanya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (26/2).
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan beras medium stok di gudang Bulog masih sangat mencukupi.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat banten untuk beralih mengkonsumsi beras Bulog yang murah dengan harga Rp10.900 perkilonya.
“Masyarakat bisa menyikapinya beralih sementara ke beras Bulog supaya harganya stabil, sambil menunggu panen Maret mudah-mudahan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan melakukan Operasi Pasar di delapan Kabupaten/kota. Hal itu. bertujuan untuk menekan harga komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Kata dia, OP akan dilakukan menjelang awal Maret nanti. Adapun komoditas yang akan dihadirkan yakni telur, tepung, gula pasir, beras dan komoditas lainnya. (Fik)