Kereta ringan Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) mengalami kecelakaan di ruas Munjul, Jakarta Timur, pada Senin (25/10/2021). Dari informasi yang diterima, LRT mengalami kecelakaan pada saat melakukan uji coba dinamis.
Uji coba dinamis merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat kemampuan dari kendaraan untuk tetap aman dan nyaman saat dijalankan dan dikendarai pada kecepatan yang diperbolehkan dan kondisi jalan yang layak tanpa mengalami kerusakan.
Melansir dari ostenco.co.id, perkembangan dari pengujian dinamis adalah uji getar atau vibrasi dari struktur kendaraan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kehandalan dari instrumen kelistrikan kendaraan, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak ketika kendaraan bergetar karena mesin hidup atau melintasi lintasan.
Berdasarkan spesifikasi yang termuat dalam laman inka.co.id, kereta LRT jabodetabek memiliki bogie suspension utama berupa rubber bonded dan air spring sebagai bogie suspension sekunder.
Dengan diameter roda baru sebesar 780 mm dan 700 mm saat aus, kereta LRT Jabodetabek memiliki percepatan sebesar 1 m/s2 serta perlambatan sebesar 1 m/s2 saat full service dan 1,3 m/s2 saat darurat (emergency).
Sebelumnya, diketahui kereta LRT yang mengalami kecelakaan tersebut sedang tidak memuat penumpang. Namun, Senior Manager CSR dan Stakeholder Relationship PT INKA Bambang Ramadiarto mengatakan, satu masinis terluka pada peristiwa nahas itu.
“Karena informasi sedang uji coba. Katanya kosongan tuh kereta. Tim juga belum juga dapat data akurat,” ujar Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Berdasarkan video yang tersebar di media sosial, nampak kereta LRT mengalami kerusakan. Salah satu gerbong terlihat terangkat. Namun, masih belum diketahui pasti kronologi lengkap kejadiannya.
Saat ini, PT KAI dan PT INKA tengah melakukan pendalaman terkait penyebab tabrakan LRT Jabodebek di Cibubur tersebut.
