PANDEGLANG, Sultantv.co – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang bersama Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) menggelar kegiatan workshop Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Guru SD dan SMP di wilayah pesisir.
Dengan tema “Tanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup Sejak Dini untuk Pembangunan Pandeglang yang Berkelanjutan”, acara berlangsung di salah satu Resort di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Kamis, 6 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan lingkungan hidup bagi tenaga pendidik, baik tingkat SD maupun SMP, serta strategi penerapan dalam pembelajaran di sekolah.
Plt Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang, Nono Suparno mengaku kegiatan ini sangat bagus guna mendorong implementasi PLH dalam sekolah.
Hal ini seusai dengan Perbup Tahun 2017 tentang PLH, yang menjadi bagian dari mulok (muatan lokal) untuk jenjang SMP di Kabupaten Pandeglang.
“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap menjadi wadah untuk berdiskusi, perihal implementasinya yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini,” kata Nono, dalam sambutannya.
Diketahui, workshop ini dihadiri sebanyak 40 peserta dari Kecamatan Panimbang, Sobang, Sukaresmi, Cipeucang, Pandeglang dan Sumur.
Serta menghadirkan narasumber yaitu Rasja S.Pd., M.Pd dari Pengawas SD Disdikpora Kecamatan Panimbang, dan Ratu Tanti Darmiasih, S.Pd., M.Si selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pandeglang), dengan materi tentang Implementasi dan Strategi Penerapan PLH dalam Kurikulum Merdeka serta Sekolah Adiwiyata.
Dalam pemaparannya, Rasja mengatakan bahwa pada dasarnya implementasi PLH dalam Kurikulum Merdeka dapat dengan mudah diintegrasikan dalam berbagai aspek seperti dalam P5 atau dalam ekstrakuliler, sesuai dengan kondisi sekolah.
“Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari kurikulum Merdeka itu sendiri, yakni menciptakan pembelajaran yang menyenangkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan,” ujarnya.
Workhsop menjadi lebih interaktif saat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Arif, saat menyampaikan materi.
Menurut dia, penerapan PLH di sekolah sangat penting guna mendorong kesadaran siswa terhadap lingkungan. Selain itu, aspek tersebut mampu menjadi bagian untuk terwujudnya sekolah hijau, sekolah sehat, ataupun sekolah adiwiyata.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan usaha dari guru, kepala sekolah, dan pemangku kebijakan dalam mendukung terlaksananya hal demikian.
“Contohnya guru harus tegas dan berani untuk mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya,” kata Arif.
Dikehui juga, saat ini YPUI dengan dukungan Disdikpora, telah membuat bahan ajar tentang Mangrove dan Badak Jawa, yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam mengajarkan PLH di sekolah.
Muatan materi di dalamnya disesuaikan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Pandeglang, adalah garis pantai yang luas dan keberadaan hewan endemic yang terancam punah yakni Badak Jawa.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Panimbang, Riyanto menilai bahan ajar yang telah disusun dan disebarkan sangat bagus dan sangat membantu dalam memberikan informasi terhadap peserta didik.
“Tetapi akan lebih baik dikaji kembali kebijakannya terhadap kedudukan PLH sebagai bagian dari Mulok oleh pemerintah, guna mewujudkan seluruh sekolah mampu dan siap menerapkannya dalam pembelajaran disekolah,” ungkap Riyanto
Maka, besar harapan dalam mengimplementasikan PLH di sekolah dapat memperoleh dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, peserta didik.
Hal ini guna terwujudnya sekolah yang sehat, hijau dan bersih untuk mendukung pandeglang yang berkelanjutan.(Roy)