Usai mengaku berbohong dalam kasus penganiayaan, aktivis Ratna SarumpaetĀ mengajukan pengunduran diri dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, ia mengaku tetap akan berjuang untuk Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Dilansir cnnindonesia.com, surat pengunduruan diri yang ia tandatangani dan tertanggal 5 Oktober 2018 itu ia unggah di akun Twitternya, @RatnaSpaet, Kamis (4/10).
Surat tersebut ditujukan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Ketua BPN Prabowo Sandi Djoko Santoso, dan seluruh Tim Pemenangan Prabowo Sandi, Semua Pimpinan partai Koalisi Prabowo Sandi.Ā “Surat Pengunduran Diri – Ratna Sarumpaet – Dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi – 3 Oktober 2018, Pukul 16.00.wib,” cuit Ratna.
Dalam surat itu dikatakan bahwa Ratna lebih dulu mengakui soal kekhilafannya.
“Setelah kita semua dalam dua hari terakhir terbelenggu masalah emosional yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggung-jawaban moral saya, bersama ini saya, Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi sebagai Jurkamnas, no urut 42,” tuturnya, dalam surat itu.
“Terkait hal tersebut di atas, maka sejak saat ini saya sudah tidak terlibat lagi dengan semua permasalahan yang berhubungan dengan Tim Pemenangan Prabowo Sandi,” ia menambahkan.
Meski demikian, Ratna mengaku akan tetap memperjuangkan kemenangan bagi Prabowo-sandi.
“Tanpa keterlibatan saya di Tim Pemenangan Prabowo Sandi, saya akan tetap berjuang demi kemenangan Prabowo Sandi untuk Indonesia yang lebih baik,” tulisnya.
Ratna mengakui kebohongannya soal penganiayaan. Setelah pengakuan itu, Prabowo meminta Ratna untuk mengundurkan diri dari tim pemenangan.
Resmi Mundur dari Timses, Ratna Tetap Dukung Prabowo-Sandi
- Advertisement -