Aktor muda Ajil Ditto terlibat film layar lebar berjudul HIDAYAH besutan Monty Tiwa. Sajian horor religi satu ini diadaptasi berdasar majalah serta sinetron berjudul sama yang begitu booming di televisi pada awal 2000-an.
Sama seperti termuat dalam majalah maupun sinetronnya, versi film mengangkat kisah seseorang yang melenceng dari ajaran agama lalu terkena azab. Pembedanya adalah bagaimana penggambaran dalam format film.
“Seperti diketahui HIDAYAH sesuatu yang besar si tahun 2000-an, zaman-zamannya azab dan kita mengenali horor seperti itu. Di sini kita comeback dengan itu, seseorang yang melenceng dari jalan Allah lalu dia kembali lagi,” kata Ajil ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023), seperti dikutip kapanlagi.com.
Film HIDAYAH melaksanakan proses syuting selama dua minggu di Ciwidey, Jawa Barat. Selama itu pula Ajil Ditto dan pemain lain harus melawan hawa dingin ditambah beradegan dengan hujan buatan.
“Selama syuting tantangannya itu suhu udara. Jadi di Ciwidey itu setiap hari suhunya sepuluh sampai tiga belas derajat. Sebagai warga lokal dalam film, kita nggak mungkin pakai jaket atau tambahan atribut apapun. Yang jelas pakai kaos dan celana, kena hujan bohong-bohongan, terus ada blower yang gede dan diarahkan ke badan. Itu benar-benar nguji fisik banget sih,” aku Ajil.
Dikarenakan HIDAYAH merupakan adaptasi dari majalah dan sinetron yang populer, Monty Tiwa berusaha menyutradarai filmnya dengan penuh rasa tanggung jawab. Karena ia mengemban nilai-nilai yang dipercaya oleh mayoritas.
“Tidak ada yang tidak mengenal HIDAYAH sebagai sebuah tayangan yang saat itu terkenal sekali di TV. Ketika diberi kepercayaan mengangkat ke layar lebar, setidaknya punya level tanggung jawab yang harus kita cermati dengan hati-hati. Karena HIDAYAH sendiri sarat nilai yang banyak dipercaya mayoritas, kita dengan kehati-hatian melakukan itu,” terang Monty pada kesempatan yang sama.[]