Diguyur hujan sejak kemarin pagi, dua kecamatan di Kabupaten Pandeglang yaitu Kecamatan Panimbang Jaya dan Sukaresmi terendam banjir. Air merendam semua kampung di dua kecamatan tersebut, antara lain Padahayu, Pahlawan, Paniis, Soge, Kebon, dan Soge Ciliman.
Di Desa Perdana Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, hingga ratusan rumah warga terendam air bahkan ketinggian air dipemukiman warga mencapai 50 cm. Ratusan hektar lahan pesawahan pun tak lepas dari kepungan air luapan Sungai Ciliman dampak dari tingginya curah hujan.
Darjo, warga Kampung Babakan, Desa Perdana Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang mengungkapkan, banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir tahunan. “Sungai Ciliman sudah tak sanggup menampung air hujan,” terang Darjo.
Wahyu Suparman, warga Kampung Kubu Desa Perdana Kecamatan Sukaresmi, mengungkapkan hal sama. Dampak banjir luapan Sungai Ciliman ini, kata dia, mengakibatkan puluhan rumah warga terendam.
“Di Kampung Kubu ada 15 sampai 20 lebih rumah terendam, belum lagi di Kampung Babakan. Sepertinya di Desa Perdana hampir semua kampung bahkan wilayah RT terendam,” ujar Wahyu.
Sementara di sepanjang jalan provinsi di Kampung Rancasari, Desa Karyasari, kendaraan roda dua dan empat milik warga diungsikan untuk menghindari banjir yang melanda Desa Perdana.
Diketahui, banjir di Kabupaten Pandeglang, Banten semakin meluas. Kini tercatat ada delapan kecamatan terendam banjir. Yakni Munjul, Sobang, Cikeusik, Sukaresmi, Sindangresmi, Picung, Panimbang dan Patia. Kecamatan Cikeusik jadi yang paling parah terdampak banjir. Bahkan Kampung Leuwi Gede, Desa Sumurbatu, terisolir karena akses jalan tertutup air dengan ketinggian sekitar 1 meter.
Koordinator Pandeglang Care Movement (PCM) Kecamatan Cikeusik, Dian Nuruzaman menjelaskan, di Kampung Leuwi Gede ada 222 rumah yang terendam banjir.
“Untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu, karena aksesnya terendam banjir,” kata Dian kepada Banten Hits, Senin (7/12/2020).
Menurut Dian, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Saat ini warga membutuhkan bantuan logistik, selimut, pakian layak pakai hingga obat-obatan. “Yang dibutuhkan saat ini makanan, pakaian layak, perlengkapan bayi dan lanjut usia,” ujarnya.
Dian mengaku, akan mendirikan posko di wilayah tersebut, agar perkembangan warga terdampak banjir Pandeglang di sana bisa terpantau.
Data sementara pada Minggu (6/12/2020), ada tujuh kecamatan di Pandeglang yang kebanjiran. “Total rumah terendam sekitar 830 rumah,” kata Ketua Tagana Pandeglang, Ade Mulyana.
Menurut Ade, ketinggian air yang membanjiri rumah warga mencapai 30-50 centimeter. Ade meminta agar warga tetap waspada mengingat hingga17.30 WIB hujan masih terjadi dan berpotensi menambah ketinggian air. (sultantv-01)