More
    BerandaBERITAMengulik Asal Mula Sate, Beberapa Versi Cerita Sejarahnya

    Mengulik Asal Mula Sate, Beberapa Versi Cerita Sejarahnya

    Siapa yang tidak mengenal sate? Kenikmatan sate sudah tidak perlu diragukan lagi. Hidangan yang terdiri dari potongan daging-daging berbumbu yang ditusuk-tusuk lalu dibakar ini pernah masuk ke dalam jajaran makanan terenak di dunia.

    Sate adalah sajian yang terkenal di seantero Asia Tenggara, jadi tak hanya ada di Indonesia saja, namun juga ada di Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan masih banyak lagi. Konsep sajiannya sama, yaitu makanan yang ditusuk menggunakan tusuk bambu dan dibakar serta dioles menggunkaan saus.

    Menurut pakar kuliner, Arie Parikesit, sejarah versi Tamil merupakan asal mula sate yang paling mendekati kenyataan. Penamaan ‘’sate’’ diduga diambil dari kata ‘’catai’’ yang berarti daging dalam bahasa Tamil. Hadirnya budaya kuliner bangsa luar juga menciptakan asimilasi. Hidangan sate khas Tamil dan Gujarat biasa disajikan dengan tusukan besi panjang, namun di Indonesia besi tersebut diubah menjadi tusukan yang terbuat dari bambu.

    Menariknya, cerita sejarah sate bukan hanya satu versi saja. Menurut buku Encyclopaedia of Chinese and Oriental Cookery ‘’ Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan sate adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia’’. Hal ini juga dituliskan oleh sebuah studi Oxford Companions yang menulis bahwa sate merupakan makanan yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Kepopuleran sate kian menyebar ke daerah lain dan berbagai versi hidangan sate pun mulai bermunculan.

    Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, ada pula versi cerita sate yang mengisahkan bahwa makanan ini ditemukan oleh santri Sunan Gresik bernama Satah. Suatu hari ia memotong daging kecil-kecil dan menusukannya ke sebilah batang bambu lalu dibakar, setelah itu ia membagikannya kepada masayarakat tak disangka mereka menyukai hidangan tersebut. Sayangnya versi cerita satu ini tidak banyak disebutkan dalam literatir resmi, sehingga masih perlu ditelusuri lebih lanjut. [Rd]

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular