SERANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang berhasil membina seorang pria yang mengaku sebagai Nabi Khidir untuk bertobat. Pria bernama Harimbi ini merupakan seorang tabib di lokasi peziarahan Ki Joharudin di Kaligandu.
“Harimbi kembali ke jalan yang benar, soal keahlian sebagai tabib, mangga (silakan),” kata Sekretaris MUI Serang Amas Tajudin, dikutip Kamis (14/7/2022).
Namun, MUI meminta agar harimbi menghilangkan lafaz Allah di nisan Ki Joharudin. Hal ini dikarenakan khawatir adanya salah tafsir di masyarakat.
“Soal batu nisan, lazimnya tertulis almarhum jenazah yang ada di situ, di situ ditulis Allah. Padahal Allah tidak punya kuburan, sehingga tidak pernah mati tidak pernah tidur, oleh karena itu tabib sudah siap melakukan penghapusan,” ujarnya.
Amas mengungkapkan Harimbi telah mengaku siap dibina. Harimbi juga disebutnya sudah berjanji untuk tidak menyiarkan soal mimpinya sebagai titisan Nabi Khidir.
“Alhamdulillah, hari ini sudah siap dan sanggup dibina MUI,” jelasnya.
Amas melanjutkan MUI sudah mengeluarkan pendapat hukum. Dalam pendapat hukum itu, MUI menyatakan bahwa pengakuan Harimbi sebagai Nabi Khidir menyesatkan. Selain itu, pengakuan Harimbi bermimpi bertemu nabi dan Ki Buyut Joharudin atau Syekh Abdul Rozak sebagai titisan nabi merusak akidah Islam.
“Hal tersebut telah merusak akidah islam dan dapat menyesatkan umat islam secara serius dan meluas,” dalam bunyi pendapat hukum yang disampaikan Amas. []
