Sajojo sajojo
Yumko ramko isa bapa
Rasa muna-muna-muna keke
Sa muna-muna-muna keke
Ada yang tahu lirik di atas petongan dari lagu apa? Iya betul lagu Sajojo, lagu tradisional yang berasal dari Papua (Irian Jaya). Pasti pada baca liriknya sambil nyanyi, kan? Kita berarti sama, pertama, sama-sama mengetahui lagu Sajojo, kedua, lagu Sajojo merupakan lagu yang ketika dinyanyikan menimbulkan rasa bahagia pada diri kita. Betul gak?
Selain karena iramanya yang asyik, lagu Sajojo ini memiliki cerita yang unik. Lagu yang dipopulerkan oleh band Black Brothers pada era 90-an ini menceritakan mengenai perempuan cantik berasal dari desa. Perempuan ini juga begitu dicintai oleh orang tuanya dan banyak dikagumi oleh para laki-laki. Tidak hanya dikagumi saja, tetapi laki-laki desa banyak yang berharap agar bisa berjalan bersamanya.
Isi lagu Sajojo ini menggambarkan sebuah nilai yang universal, yaitu tentang cinta. Nilai cinta yang diberikan kepada sesama manusia. Oleh karena itu, lagu Sajojo dijadikan sebagai pengiring tarian Sajojo. Tari Sajojo pada dasarnya menggambarkan rasa semangat, keceriaan, dan kebersamaan. Tariannya sendiri diilustrasikan dengan adanya perempuan (mace) cantik yang dikelilingi oleh pace (laki-laki) yang gagah dan berani. Mereka menari bersama dengan bersuka cita dan bahagia bersama.
Secara universal, lagu dan tari Sajojo dimainkan sebagai sebuah hiburan yang menggambarkan pergaulan oleh siapa saja tanpa pandang bulu. Nilai tersebut yang dimaknai oleh rakyat Papua sebagai simbol keterbukaan dalam menerima tamu yang datang kepada mereka.
Praktiknya ketika lagu dan tari Sajojo ini dimainkan pada sebuah acara atau pertunjukkan di mana saja, di situ juga terdapat berbagai orang dengan berbagai latar belakang turun, menyanyi, dan menari bersama. Suasana tersebut memunculkan rasa kebersamaan dan keceriaan antar satu sama lain. Maka tanpa kita sadari, lagu dan tari Sajojo ini telah menyatukan semua orang yang terlena akan kesukacitaan dalam lagu dan tari Sajojo