SULTAN TV – Kasus Pandemi Covid-19 yang kembali meningkat, mengharuskan pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berimbas pada penghentian kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Anak-anak kembali belajar jarak jauh atau secara daring dari rumah. Kondisi pembelajaran daring menjadi tantangan tak hanya bagi anak dan guru, tetapi juga para orang tua yang memegang peranan yang sangat besar.
“Orang tua harus memberikan positif vibes kepada anak, sehingga selama belajar daring anak-anak merasa nyaman dan menyenangkan.” Tutur Tia Rahmania, M.Psi, Psikolog, Ketua Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI) Wilayah Banten, pada talkshow Bincang Hari Ini Sultan TV, Jumat, (25/02/2022).
Tia yang juga merupakan Pengurus di Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Wilayah Banten memaparkan, kondisi orang tua dan anak yang lebih kompleks dan beragam menjadi tantangan dalam pembelajaran daring. “Belum lagi soal faktor ekonomi yang juga sangat berpengaruh.” Tandas Tia.
Meski demikian, Tia menyebut pembelajaran daring tak selalu negatif. Pembelajaran daring juga sangat mungkin bisa berhasil dan menyenangkan. “Maka diperlukan kolaborasi dan kerja sama yang kuat antar orang tua, anak, dan guru. Meski orang tua tak bisa mendampingi anaknya belajar, komunikasi dengan guru sangat penting untuk dilakukan.” Tegas Tia.
Lebih lanjut Tia mengatakan, meski dijumpai orang tua yang tak bisa mendapmpingi anak-anaknya belajar daring, orang tua harus bisa tetap melakukan evaluasi belajar anak dengan bertanya kepada guru. “Untuk itu komunikasi dan evaluasi belajar pada anak sangat penting. Orang tua dan guru harus sama-sama mensukseskan pembelajaran daring pada anak.” Tutup Tia. (Red)