CILEGON – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan evakuasi kepada para penumpang kapal yang tenggelam, di dermaga IV Pelabuhan Merak Banten dengan menggunakan Helikopter, pada Rabu (20/4).
Semula, mesin Kapal Motor Penumpang (KMP) Sunda Empire meledak di Perairan Merak. Akibatnya, Kapal dengan jumlah penumpang 30 orang itu langsung tenggelam. Basarnas yang mendapatkan informasi langsung menerjunkan satu unit Helikopter untuk melakukan pertolongan kepada para penumpang dan awak kapal.
Meledaknya mesin KMP Sunda Empire di perairan Merak dan tenggelamnya kapal tersebut merupakan simulasi yang dilakukan oleh Basarnas Banten.
Simulasi tersebut sebagai test case kesigapan Basarnas menghadapi kedaruratan saat lebaran, baik pada arus mudik maupun arus balik sebagaimana rilis yang diterima dari Basarnas.
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menuturkan, awalnya Basarnas mendapatkan laporan terjadinya ledakan di ruang mesin KMP Sunda Empire. Ledakan itu mengakibatkan kebocoran pada lambung kapal bercat putih dengan ukuran 1.000 GT sehingga kapal penumpang tenggelam atau karam
Kata dia, penumpang kapal dari Bakauheni menuju Merak yang berjumlah 30 orang itu langsung panik. Salah seorang kru kapal mengarahkan penumpang untuk mengambil dan mengenakan life jacket. Beberapa diantaranya nekat terjun ke laut.
Dikatakannya, Kapten kapal selanjutnya melapor melalui jaringan radio dan mengaktifkan Emmergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) untuk meminta pertolongan. Vessel Traffic Service (VTS) menerima panggilan ‘mayday’ dari KMP Sunda Empire yang langsung menginformasikan (broadcast) kepada kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitarnya.
Lebih lanjut katanya, pancaran signal EPIRB juga tertangkap Meolut BCC. Kabasarnas selanjutnya menunjuk Kepala Kantor SAR Banten sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) melakukan operasi SAR. SMC selanjutnya koordinasi dengan Potensi SAR, diantaranya ASDP, KSOP, LANAL, POLAIR, KKP, DVI, RSUD Cilegon, PMI, Kantor SAR Lampung.
SMC juga memerintahkan HR-3606 yang standby di hellypad posko siaga lebaran untuk mencari kapal dari udara. selanjutnya Helikopter milik basarnas langsung diterjunkan dan dengan cepat menjangkau lokasi kejadian.
Dikatakannya, seorang Rescuer dari BSG (Basarnas Spesial Group) yang ikut di dalam Helikopter tersebut melakukan teknik free jump dari atas helikopter untuk menggapai dan menyelamatkan korban, karena kondisi yang kristis. Korban berhasil diangkat menggunakan teknik hoisting dan kemudian dievakuasi ke RSKM.
Saat itu juga, kata dia, tim SAR mengerahkan kapal-kapal seperti Sea reader dari Lanal dan Polair, kapal KPLP, KN Tetuka dan RIB Kantor SAR Banten, serta KN Basudewa dan RIB dari Kantor SAR Lampung untuk melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi para korban yang mengapung di air maupun yang masih berada di atas kapal dan dievakuasi ke dermaga 4 Pelabuhan Merak
Dari sekian korban yang dievakusi, katanya, tim SAR ke dermaga 4, salah satu korban mengalami kondisi kritis dan harus segera dievakuasi RSKM. Helikopter HR-3606 yang telah berhasil mengevakuasi korban sebelumya akhirnya kembali mendarat di dermaga 4 untuk mengevakusi korban tersebut.
Lebih lanjut kata dia, seluruh korban dievakuasi ke Dermaga IV Pelabuhan Merak untuk selanjutnya dievakuasi ke RSUD Cilegon, dan korban meninggal dunia langsung diperiksa oleh tim DVI. (mam)