SERANG, Sultantv.co – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah angkat bicara terkait persoalan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon bersama organisasi masyarakat (ormas), yang meminta jatah proyek pembangunan sebesar Rp 5 triliun kepada PT Chandra Asri, tanpa melalui proses lelang.
Politisi PKS ini mengaku geram melihat tingkah laku perwakilan Kadin Cilegon maupun Ormas, yang dinilai sok jagoan meminta jatah proyek kepada perusahaan.
“Wah itu preman. Itu orang gak lihat Tiktok Instagram medsos saya itu. Saya sudah bilang kalau yang mengganggu investasi di Banten berhadapan dengan Dimyati. Jangan sok jagoan, jangan sok preman di tanah Banten ini,” kata Dimyati, usai melepas calon jamaah haji di Alun-alun Barat Kota Serang, Rabu, 14 Mei 2025.
Dimyati meminta mereka untuk segera mencabut pernyataannya, sebab permintaan jatah proyek pembangunan bukan hak mereka.
Selain itu, keberadaan investasi di Banten tentu memiliki banyak manfaat dan dampak positif. Di antaranya pendapatan daerah, pendapatan lingkungan, juga lapangan pekerjaan tumbuh.
“Kalau gak ada investasi bagaimana nasib Banten ini. Nah itu yang saya ingatkan sekali lagi, tolong dijaga,” ujar istri dari mantan Bupati Pandeglang dua periode ini.
Adanya permintaan jatah proyek tersebut, dikatakan Dimyati, sama saja menghambat perekonomian maupun calon investor berikutnya di Tanah Jawara ini.
Oleh karenanya, ia meminta Kadin Cilegon maupun Ormas untuk tidak mengganggu para investor yang ada di wilayah Banten.
“Itu kan sama saja menghambat perekonomian yang ada, menghambat investasi berikutnya. Jadi jangan mengganggu jangan juga merusak citra nama baik Banten,” jelas Dimyati.
Ia mengaku sedang merangkul semua investor, dan bahkan sudah banyak investor yang datang menghampiri dirinya dari berbagai mancanegara. Seperti Korea Selatan, Jepang, Amerika, Eropa, dan Australia.
Hal ini dilakukan Dimyati, agar para investor asing tersebut bisa menanamkan modal usahanya di Tanah Jawara.
“Mereka ingin berinvestasi di Banten, salah satu pilihannya adalah Banten karena Banten daerah yang aman, tertib. Kok ada preman minta triliun-triliun, saya geram itu,” tuturnya.
Saat ini, pihaknya pun sudah memerintahkan bawahannya untuk segera mengundang jajaran direksi PT Chandra Asri, untuk menggali informasi secara detail.
“Saya akan meminta informasi dulu dari Chandra Asri. Saya sudah perintahkan Asda I, Kadis Perizinan, coba undang Chandra Asri ada permasalahan apa. Kalau dia mengancam terlalu berlebihan kita suruh tangkap, kita akan minta kepolisian untuk periksa segera,” ungkap Dimyati.
“Jadi sama aja ngeledek saya, sama aja menghina saya kalau ada orang-orang tertentu mengatasnamakan organisasi, mengatasnamakan NJO, mengatasnamakan profesi, itu sama aja nantang saya. Saya engga mau ditantang begitu. Saya engga terlalu paham informasinya siapa, pokoknya siapa saja kita sikat, engga ada urusan,” sambungnya.
Dimyati menambahkan, bahwa Pemprov Banten sudah memiliki Satgas Anti Premanisme. Sehingga satgas ini nanti bisa dikerahkan untuk mencegah hal-hal tersebut terulang kembali.
“Insya Allah saya yakin nanti akan kita lihat, seberat apa persoalannya. Tapi intinya gak boleh, sudahlah cabut (pernyataannya) dari pada nanti diproses hukum, nanti nangis lagi, nanti minta maaf keluarganya,” ucapnya. (Roy)