Setelah batal menjadikan Monas sebagai arena balap Formula E, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih opsi lokasi Pantai Reklamasi Pantai Maju yang dinilai memiliki potensi sebagai arena balap mobil listrik Formula E.
Hal ini tentunya menuai pro dan kontra dari kalangan masyarkat, termasuk anggota DPRD DKI Jakarta Girbert Simanjuntak yang ikut serta menyoroti hal ini terhadap komitmen anis yang menjadikan jakarta sebagai kota ramah lingkungan.
“Ini terasa mengganggu, sebenarnya Fromula E ini pro lingkungan atau tidak? Apakah Gubernur tidak tahu adanya hasil penelitian BRIN, terkait penurunan permukaan tanah dengan pulau reklamasi ikut menjadi salah satu yang sangat terdampak karena struktur tanahnya?” Ucap Gilbert, Senin (11/10).
Tak hanya berdampak pada struktur tanah, Kawasan Pulau Reklamasi pun memiliki dampak terhadap permukaan air laut. Hal ini membuat anggota fraksi PDIP mempertanyakan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Formula E sebagai bentuk peningkatan Pariwisata DKI Jakarta. Pasalnya belum ada transparansi terkait alokasi dan keuntungan dari proyek Formula E terhadap masyarakat.
”Uang rakyat sudah keluar Rp 560 miliar akan diperoleh rakyat dalam bentuk apa? Hingga saat ini, gubernur tidak pernah menjelaskan Formula E ini dengan terbuka dan transparan,” paparnya.
Sementara itu, wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tengah menyatakan terkait lokasi formula E yang batal digelar di Monas tengah memiliki 5 opsi pengganti yang dikeluarkan oleh BUMD PT. Jakarta Propetindo salah satunya pulau reklamasi.
“Iya, tadi disampaikan oleh Direktur Jakpro tidak di Monas, ada lima alternatif nanti akan dicek lokasinya di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama dan lain-lain,” Katanya Rabu lalu, (6/10).
Di lain hal, Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko menyatakan dari lima lokasi alternatif arena untuk penyelenggaraan Formula E tidak ada rute Monas.
“Venue yang jelas bukan di Monas, itu aja cluenya. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta. Banyak ada 5 alternatif,” tutupnya.