Menurut survei yang dilakukan Kompas, rata-rata orang dewasa mengecek ponsel atau gadget mereka sebanyak 352 kali dalam sehari. Di era serba digital, rasanya mustahil bisa terlepas dari gadget dan media sosial. Teknologi menunjang hampir seluruh aspek kehidupan. Urusan pekerjaan, belanja online, layanan streaming, dan internet mendominasi rutinitas harian. Tak jarang menyebabkan kecanduan hingga sulit melepaskan diri dari gadget dan media sosial karena takut “ketinggalan”.
Beberapa dampak negatif dari penggunaan gadget dan konsumsi media sosial yang berlebihan bagi kesehatan antara lain: menimbulkan kecemasan atau stres, takut tertinggal atau FOMO (Fear of Missing Out), gangguan tidur dan mata lelah, postur tubuh yang buruk, serta menurunnya interaksi sosial dengan orang sekitar.
Salah satu cara mengurangi dampak negatif dari paparan gadget dan media sosial adalah dengan melakukan Digital Detox.
Digital detox merupakan upaya beristirahat sejenak dalam menggunakan perangkat elektronik, seperti ponsel dan gadget lain, serta konsumsi media sosial. Intensitas pengurangan paparan gadget ini bervariasi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Digital detox bisa dilakukan beberapa jam, dalam satu hari, atau sepanjang akhir pekan. Tujuan utama dari digital detox ini bukan menghilangkan penggunaan teknologi seluruhnya dari kehidupan, namun memanfaatkan teknologi dengan lebih bijak.
Tanda-tanda kamu butuh digital detox:
- Selalu merasa gelisah kalau tidak memegang ponsel
- Ketakutan berlebih kalau ketinggalan informasi dari media sosial
- Scrolling berjam-jam tanpa sadar
- Susah fokus dan mudah terdistraksi
- Gangguan tidur karena terus-terusan bermain gadget
- Kurang bersosialisasi di dunia nyata dan lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya
Berikut cara melakukan digital detox yang bisa kamu terapkan:
- Batasi screen time secara bertahap. Pelan-pelan tetapkan waktu tertentu tidak boleh menggunakan gadget, misalnya sebelum jam tidur atau saat makan. Tetapkan batas harian mengakses media sosial atau hiburan.
- Gunakan mode “do not disturb” atau mode “jangan ganggu” di perangkat gadget. Hal ini bertujuan untuk mengurangi distraksi notifikasi dari media sosial.
- Ganti aktivitas gadget dengan aktivitas lain yang lebih produktif di dunia nyata, seperti membaca buku, menulis jurnal harian, berolahraga, mempelajari resep masakan, menekuni hobi, atau menjalin hubungan sosial.
- Unfollow akun media sosial yang membuat kamu tidak bahagia, seperti akun gosip dan akun pamer. Batasi penggunaan media sosial untuk kesehatan mentalmu sendiri.
Melakukan digital detox memang tidak mudah. Kalau kamu takut ketinggalan berita terkini, kamu bisa gunakan waktu tertentu untuk update berita, misalnya di pagi hari atau sore hari sambil bersantai minum kopi. Sulit melepas media sosial? Coba uninstall aplikasi yang memecah konsentrasimu untuk sementara. Kamu bisa mengakses media sosial di akhir pekan atau dengan batas waktu tertentu. Jika kamu bosan tanpa gadget, kamu bisa mengeksplor dan menemukan hobi baru atau menghabiskan waktu di alam.
Digital detox atau puasa gadget ini punya banyak manfaat yang bisa kamu rasakan, antara lain: pikiran jadi lebih tenang tanpa keributan dunia maya, fokus meningkat, tidur lebih nyenyak, lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang tersayang, produktivitas meningkat, serta merasa bahagia hidup di dunia nyata.
Ketenangan mental dan kesehatan fisik sama pentingnya untuk dijaga. Coba lakukan digital detox sehari untuk merasakan manfaatnya. Lepaskan gadget dan mulai hidup tanpa distraksi digital berlebihan.[Radika Dzikru Bungapadi]