CILEGON – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kelurahan dan kecamatan di Kota Cilegon merupakan salah satu upaya Pemkot untuk bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang potensial.
Namun sayang, sudah dua tahun berjalan, pelaksanaan MTQ maupun Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat kelurahan dan kecamatan masih belum maksimal. Ini terbukti, setiap pelaksanaan MTQ tingkat kelurahan dan kecamatan, cabang yang dilombakan tak pernah beranjak dari cabaang tilawah, syarhil, dan fahmil. Walaupun ada tahfidzh, belum ada yang satu juz.
Hal itu pun dibenarkan Kabag Kesra Setda Kota Cilegon Rahmatullah. Lantaran hal itu, pihaknya akan mencoba upaya lain agar pembinaan yang dilakukan benar-benar bisa menuai hasil.
“Apalagi ini tahun ketiga. Ya kita ada rencana mau mengadopsi cara KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Yaitu pembinaan setiap bulan untuk yang memang ada potensinya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (14/2/2022).
Sementara Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mikraj meminta, agar LPTQ dan Pemkot benar-benar serius dalam melakukan pembinaan.
“Makanya harus ada target tertentu. Misalnya target jangka pendek, menengah, dan panjang. Supaya jelas arah pembinaannya,” pinta Isro.
Kata Isro, Kota Cilegon sejak awal, sudah mencanangkan tidak akan menggunakan peserta dari luar ketika MTQ tingkat kota maupun provinsi.
“Jadi harus dibenahi pembinaannya. Jangan cuma seremonial saja. Dari tingkat kelurahan dan kecamatan harus serius. Biar ketika ikut di tingkat provinsi pengurus kota enggak kebingungan untuk menentukan pesertanya,” tandasnya. (mam)