SERANG – Polda Banten masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api tanpa tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7) kemarin.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menyampaikan, korban luka-luka kecelakaan bertambah tiga menjadi 34 orang. Sebelumnya, dinyatakan bahwa korbannya 31 orang.
“Dari 34 penumpang itu, sembilan di antaranya meninggal, 24 luka berat dan luka ringan, serta sopir,” ujar Shinto di Serang, Rabu (27/7/2022).
Shinto melanjutkan, korban tewas dibawa ke RSUD dr Drajat Prawiranegara, dan yang luka ringan serta luka berat ditangani di RS Hermina dan Puskesmas Pematang.
Sembilan korban tewas yang sudah dimakamkan itu seluruhnya perempuan, yaitu Saptiyah (51), Sawiyah (71), Saptanis (42 th), Kadilah (38) Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati (8), dan Amanda (2).
Sedangkan penumpang dan sopir yang luka berat dan luka ringan sebanyak 24 orang, yaitu Elvira Ayu Hanifa (6), Alina Fitriana (3),Putri Keyla Septiana (2), Kalila (2), Amroh (29), Nadira (1), Hikmawati (26), Hanifah (5), Firdha (4), Aat Sumiyati (22) , Aini (tujuh bulan), Dea Ayu Saputri (3) dan Rizky Anugrah Ramadhani (3).
Begitu juga Zahra (3), Suirat (27), Fatiroh (30), Aqila (5), Tisya (8), Dinar Aprilia Putri (6), Muhammad Dzikri (6), Saki (67), Bilqis Meisya Putri (4), Iin (3) dan Ismi (4).
Mayoritas penumpang yang mengalami kecelakaan odong-odong merupakan warga Kampung Cibetik RT003/10, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang, Banten. []