SERANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Juheni M Rois menyayangkan adanya pabrik miras di Kabupaten Serang dan pabrik narkoba di Kota Serang.
“Kita menyayangkan adanya pabrik ekstasi rumahan yang ada di Taktakan Kota Serang,” katanya.
Politisi dari Fraksi PKS juga mengatakan pihaknya juga menyuarakan para tokoh masyarakat dan ulama agar pabrik miras disikapi pemerintah.
“Kita (Fraksi PKS Banten, red) juga menyuarakan para tokoh masyarakat dan ulama yang menyuarakan pabrik minuman keras di Cikande dan itu harus disikapi pemerintah dengan bijaksana. Jangan kita mengambil pendapatan dari barang haram,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah harus tegas dalam menutup bisnis haram tersebut. kata dia, meskipun usaha barang haram itu merupakan hasil produksi rumahan. Namun, dengan beredar luasnya barang tersebut, dapat membahayakan masyarakat terutama generasi muda.
“Mengapresiasi pihak yang bertindak tegas menangkap para pelaku pembuat ekstasi yang merusak moral bangsa. Pihak kepolisian harus bertindak tegas terhadap para pelaku yang memproduksi barang-barang terlarang. Walaupun industri rumahan, prodaknya besar,” ujarnya.
“Dalam artian yang seperti itu jangan dikasih ampun,” sambungnya.
Dirinya menuturkan, bahwa pemerintah daerah pun jangan menutup mata hanya karena adanya pendapatan dari usaha industri seperti industri miras di Cikande Kabupaten Serang.
“Kan pendapatan itu untuk pembiayaan pembangunan, gaji pegawai dan gaji pegawai kan untuk menghidupi anak-anaknya. Maka dari barang haram itu, kita jadi pusing juga. Apalagi itu produksi miras dijual luas, dan melanggar peraturan daerah. Tentu ini harus tegas pemerintah,” tuturnya.
Diketahui, sebuah rumah mewah di Kompleks Purna Bakti, RT 14, RW 01, Lingkungan Gurugui, Kelurahan Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang digerebek petugas BNN RI. Penggerebekan tersebut dilakukan karena rumah tersebut menjadi tempat produksi narkoba.
