SERANG, Sultantv.co – Wali Kota Serang Budi Rustandi mengaku akan langsung tancap gas setelah hari ini menjalani proses serah terima jabatan (sertijab) di gedung DPRD Kota Serang, Sabtu, 1 Maret 2025.
Ia juga membantah jika dirinya harus meletakan pondasi terlebih dahulu, dalam mewujudkan visi misi program kerja sesuai janji politiknya.
“Kok pondasinya, langsung dong. Makanya saya tahu apa saja yang menjadi kebutuhan urgensi karena saya punya pengalaman di dewan dua periode. Wakil ketua, ketua dewan, dan alhamdulillah wali kota,” ujar Budi kepada awak media.
“Dan ini menjadi instruksi pak Presiden, pak Gubernur tadi bahwa jangan sampai ada kekurangan yang di bawah. Berarti saya harus lebih banyak turun ke bawah lagi,” lanjutnya.
Politisi Gerindra ini mengatakan akan sering turun ke masyarakat, agar tidak ada lagi persoalan-persoalan di bawah yang bersifat mendesak.
Mulai dari sekolah rusak, siswa belajar di lantai, kelaparan, aksi begal, kecelakaan lalu lintas akibat Serang gelap, sampai penataan pedagang kaki lima (PKL).
Begitupun dengan inovasi pengelolaan pajak di Kota Serang yang akan digenjot oleh Budi-Agis, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Pertama adalah di era 2025 ini, (anggaran) perubahannya akan saya tarik maju insya Allah akan naik. Jadi Rp 450 miliar. Nanti saya akan proyeksi di 2026 wajib Rp 600 miliar. Berarti sudah berapa kali naik tuh ketika saya baru beberapa bulan dilantik,” tutur dia.
Budi menyebut pengelolaan pajak tersebut dapat dihasilkan dari berbagai sektor, seperti parkir, pajak air, dan sebagainya. Hal ini dilakukan demi meminimalisir kebocoran-kebocoran anggaran.
“Kalau bisa jangan sampai ada lagi kebocoran ya,” ucap dia.
Ia berkomitmen akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat, khususnya Pasar Rau dan Stadion Maulana Yusuf.
“Sesuai dengan komitmen saya bahwa mengembalikan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi) stadion jadi tempat olahraga. Berarti di sana hanya ada tempat olahraga. Akhirnya jangan sampai stadion jadi Pasar Rau kedua,” tegas dia.
Para pedagang di luar pagar Stadion Maulanya Yusuf nantinya akan diberikan ruang oleh pemerintah, ketika inkranya sudah selesai di tanah yang kemarin bermasalah. Hal ini dilakukan agar para pedagang tidak merasa dicekik oleh uang uiran.
“Kalau pemerintah yang membangun itu berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dengan pedagang sesuai dengan kemampuan, tidak ada lagi harus bayar sekian. Nanti dibangun tempatnya oleh saya seperti Pujasera ada live musik dan lain-lain. Jadi ditempatkan yang baik sesuai dengan arahan ketika saya menjabat ketua dewan. Ingat engga tahun 2020. Cuma ada yang bergoyang ya akhirnya begitu,” beber Budi.
Akhirnya, lanjut Budi, sektor tersebut juga bisa berpotensi menghasilan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Serang.
Termasuk nanti dibangun venue olahraga yang akan dikerjakan di tahun 2026 mendatang.
“Dan tahun 2026 saya akan bebaskan lahan terkait Jalan Sudirman untuk jalan layang. Kita punya analisa terkait lalu lintasnya sudah tidak layak. Berarti saya harus bangun jalan layang Sudirman dan turunnya nanti di McDonal (Ciceri). Itu baru Ibukota, keren,” ungkap Budi. (Roy)
