SERANG, Sultantv.co – Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Nanang Saefudin turut merespon adanya kasus guru ‘siluman atau guru ‘fiktif yang terjadi di SD Negeri Teranggana, Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pernyataan ini disampaikan Nanang usai dirinya menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Serang, Selasa, 18 Februari 2025.
“Sudah dipanggil pak Kandindiknya, sudah dijelaskan dan sudah diselesaikan oleh pak Kadindik,” ujar Nanang kepada awak media.
Ia meminta masalah guru ‘fiktif atau guru ‘siluman’ di SD Negeri Teranggana harus segera diselesaikan dengan baik, agar tidak berlarut-larut.
“Nanti mungkin juga akan secepatnya (selesai) agar masalah ini tidak berlarut larut, bahkan sudah dikembalikan masalah keuangannya,” tuturnya.
Nanang menegaskan, pihaknya akan menginstruksikan kepada Inspektorat untuk melakukan audit di SD Negeri Teranggana.
“Mungkin nanti supaya lebih objektif, saya akan perintahkan Inspektorat untuk mengaudit secara regulatif, agar berita ini tidak kemana-mana,” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Serang, Amir Abdul Hadi berharap agar pihak terkait turut melakukan investigasi terhadap hasil temuan Komisi II perihal guru ‘fiktif’ di SDN Teranggana, dalam hal ini Inspektorat maupun BPK.
“Saya berharap pihak terkait turut investigasi terhadap temuan Komisi II, dalam hal ini Inspektorat dan BPK, karena diduga adanya kerugian uang negara atau kas daerah, akibat ada oknum guru siluman,” kata Amir, kepada Sultantv.co.
Pihaknya juga meminta kepada Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Serang, agar kedepan lebih selektif dalam mengangkat dan menempatkan pegawai negeri sipil (PNS) di sejumlah sekolah.
Terlebih, banyaknya guru honorer di Kota Serang yang hanya menerima upah di bawah standar, yakni Rp 700 ribu per bulan. Sedangkan, guru ‘fiktif’ atau guru ‘siluman’ menerima gaji sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
“Guru honorer yang sudah mengajar dan mengabdi belasan tahun hanya dibayar 700 ribu, tapi guru siluman dibayar 1,5 jt per bulan,” ungkap dia.
“Sangat disesalkan juga prihatin, tapi ini terjadi di Dindikbud Kota Serang,” ucapnya.(Roy)