Sedentary lifestyle atau gaya hidup sedentari merupakan pola hidup tidak sehat di mana seseorang cenderung malas bergerak melakukan aktivitas fisik. Biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk atau berbaring tanpa olahraga. Hal ini juga termasuk ketika duduk seharian saat bekerja bagi pekerja kantoran.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gaya hidup sedentari adalah kegiatan yang hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs. Menurut World Health Organization, gaya hidup sedentari bahkan dapat menyebabkan kematian.
Orang-orang yang menjalani gaya hidup sedentari ini biasanya sedikit beraktivitas atau tidak sama sekali. Biasanya hanya menghabiskan waktu dengan berbaring tanpa melakukan aktivitas lain. Kurang bergerak atau aktivitas dapat menyebabkan banyak bahaya kesehatan, antara lain:
- Imunitas tubuh menurun. Seseorang yang menjalani gaya hidup sedentari dalam jangka panjang cenderung memiliki imunitas tubuh yang lemah. Menurut penelitian, tidak aktif selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dapat menyebabkan turunnya sistem imun. Akibatnya rentan terkena infeksi atau penyakit.
- Obesitas yang mengintai. Jumlah kalori harian yang dibakar oleh tubuh sangat sedikit, sehingga lemak dalam tubuh menumpuk dan menyebabkan berat badan berlebih atau mudah naik yang lambat laun dapat memicu obesitas. Dalam sebuah penelitian, orang yang setiap hari duduk 8 jam atau lebih meningkatkan risiko obesitas.
- Risiko terkena diabetes tipe 2. Risiko terkena penyakit ini mencapai 112% karena kurang aktivitas fisik memicu terjadinya resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
- Risiko terkena penyakit jantung. Kurang bergerak menyebabkan peningkartan tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh. Saat tekanan darah meningkat, pembuluh arteri menyempit atau rusak. Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
- Risiko gangguan mental. Gaya hidup sedentari juga bisa membuat seseorang rentan mengalami gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Menghabiskan banyak waktu berbaring atau duduk seharian membuat seseorang jarang melakukan aktivitas yang disukai, sehingga mudah tertekan.
- Gaya hidup sedentari bisa diubah dengan menjadi lebih aktif secara perlahan. Mulai dengan melakukan aktivitas yang disukai, seperti beranjak ke dapur untuk memasak, berolahraga ringan, menyiram tanaman, merapikan pekarangan rumah, dan coba hirup udara segar di luar ruangan sambil berjalan santai. [Radika Dzikru Bungapadi]