Selain aspek penilaian terhadap pengemudi, Grab Indonesia juga mengungkapkan akan menerapkan hal serupa bagi konsumen. Performa konsumen yang dinilai terutama jika sering membatalkan pesanan.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menjelaskan penilaian konsumen ini agar membawa keadilan kepada mitra pengemudi yang tak jarang mendapatkan pembatalan pesanan karena alasan tidak jelas.
“Penilaian itu kedua belah pihak, biar adil. Selama ini ada keluhan pengemudi cancel karena alasan yang aneh. Misalnya konsumen cancel karena pengemudinya kurang tampan, itu ada kejadian. Kurang ok mukanya jadi cancel. Jadi kasihan juga kan mitra, seperti dipermainkan,” kata Mediko di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (10/10).
Kendati demikian, sering kali pengemudi yang meminta konsumen untuk membatalkan pesanan. Mediko mengatakan dalam situasi ini, konsumen tetap bisa membatalkan dengan menjelaskan bahwa pengemudi yang meminta agar pesanan dibatalkan.
Nantinya, dengan ada penjelasan dari pengemudi, Mediko mengatakan akan menjadikan penjelasan tersebut sebagai bahan penilaian terhadap pengemudi.
“Di cancel itu ada pilihan kenapa cancel, alasan dibatalkan apa. Kalau pengemudi yang minta jadi tidak masalah. Nanti kami akan catat bahwa mitranya yang minta cancel. Apakah driver ini sering minta cancel ke penumpang nanti jadi bahan pertimbangan juga,” tutur Mediko dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan akan ada batas maksimal pembatalan pemesanan untuk konsumen. Meski ia tak mengatakan tidak mengetahui batas maksimal tersebut.
Sebagai ilustrasi, nantinya Grab akan memberikan notifikasi kepada konsumen apabila dianggap terlalu sering membatalkan pesanan. Apabila hal tersebut terus berlanjut, Grab bisa membekukan atau memblokir akun konsumen.
“Kalau pembatalan terus berulang, nanti akan ditandai dan kami akan review, itu bisa suspen dan paling tinggi diblokir akunnya,” ujar Mediko.
Apabila sudah diblokir, Grab tetap terbuka apabila konsumen mau mengajukan banding. Mediko mengakui penilaian konsumen ini atas masukan dari para pengemudi.
“Ada kejadian akhirnya diblokir. Konsumen bisa ajukan banding nanti ditinjau kenapa sering membatalkan,” tutur Mediko.[]