BINCANG HARI INI – Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina masih berlanjut hingga hari ini, Senin (2/3). Dalam Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia termasuk 141 negara yang menyetujui resolusi tersebut.
Isi dari resolusi itu adalah meminta Rusia menghentikan serangannya terhadap Ukraina dengan alasan perdamaian dunia merupakan hal yang utama.
Sikap Indonesia menuai pro dan kontra. Beberapa pihak menyebut Indonesia “Manut” kepada negara-negara adidaya, seperti Amerika Sertikat.
Pengamat militer dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Gilang Kembara dalam Talkshow Bincang Hari Ini di kanal youtube Sultan TV menjelaskan, sikap Indonesia telah tepat karena telah mengacu kepada tatanan hukum yang berlaku. 
“Suara yang diberikan Indonesia dalam Resolusi PBB bukan satu hal yang perlu dikhawatirkan. Justru Indonesia mendukung hukum internasional yang berlaku untuk segera menyelesaikan konflik Rusia – Ukraina,” tegas Gilang.
Lebih lanjut Gilang menyebut, secara prinsip dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, perdamaian dunia sangat jelas dijunjung tinggi oleh Indonesia. Indonesia memiliki prinsipnya sendiri untuk mendukung kedamaian dunia.
“Saat dibilang Indonesia membuntut pada negara barat, Amerika Serikat, China, atau negara lain, artinya kita luput dan lupa bahwa Indonesia memiliki kedaulatan dan prinsipnya sendiri. Indonesia adalah negara yang sangat menghormati integritas dan teritorial negara lain,” papar Gilang.
Atas konflik yang masih terjadi antara Rusia – Ukraina, Gilang meminta seluruh Warga Indonesia untuk bersikap dingin dalam menyikapi pemberitaan di media sosial, sehingga tak terpicu terhadap hal-hal yang nantinya bisa merugikan Indonesia di masa depan.
“Indonesia memposisikan diri pada sejarah yang benar dan tidak mengambil sikap yang dapat merugikan di masa depan,” pungkas Gilang. []
