Produksi pertanian musim kemarau yang ditandai dengan fenomena El Nino yang diprediksi mengalami puncak pada Agustus-Oktober 2023, diyakini akan tetap stabil. Meski dilanda kemarau panjang, ketersediaan pangan diprediksi masih melimpah lantaran petani di berbagai daerah hingga kini masih melakukan gerakan percepatan tanam, salah satunya di wilayah Kabupaten Serang, Banten.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, untuk mengantisipasi dampak El Nino, beberapa daerah di Provinsi Banten telah melakukan gerakan percepatan tanam. Untuk mengairi sawah akibat kekeringan, melakukan pemetaan wilayah yang memiliki potensi besar akan terjadi kekeringan dan melakukan pompanisasi untuk mengairi sawah dalam menjaga keberlangsungan produksi padi.
Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten terus berupaya mengantisipasi dampak El Nino di sektor pertanian dengan membangun sinergi antara OPD atau dinas pertanian, kelompok tani, dan stakeholder. Al menambahkan, berbagai langkah tersebut di antaranya identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, dan peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki sumur pantek, sumur dalam, embung, damparit, rehabilitasi jaringan tersier dan pompanisasi.
“Dalam mengantisipasi dampak kemarau panjang, kita juga akan membuat dua titik sumur pantek, yang akan mengairi kurang lebih sampai 4 hektar sawah milik petani,” papar Al Muktabar pada kegiatan Gerakan Nasional Antisipasi El Nino di Kampung Cijablog, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Minggu (17/09/2023).
Untuk diketahui, target gerakan Nasional Antisipasi Elnino di Provinsi Banten pada September-Oktober seluas 38.992 Ha dengan rincian target pada September seluas 10.916 Ha dan Oktober seluas 28.076 ha yang dilaksanakan di 4 Kabupaten yakni Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak dan Tangerang.
Sementara itu, realisasi Tanam Gerakan Nasional El nino hingga 15 September 2023 mencapai 19.969 Ha yang terdiri dari Kabupaten Serang 3.562 ha, Kabuapten Pandeglang 13.135 Ha, Kabupaten Lebak 1.063 ha dan Kabupaten Tangerang 2.209 ha.
”Pemprov Banten akan terus mendorong pelaksanaa gerakan percepatan tanam sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan menggunakan bantuan-bantuan benih, sumur dalam, pompa, pupuk dan alat mesin pertanian lainnya,” kata Al.
Data panen Provinsi Banten, dengan provitas provitas 5,3 Ton/ha, hasil panen pada September sebesar 243.181 ton GKP dengan luas 37.992 ha dan memperoleh 127.416 ton beras. Sementara di bulan Oktober, hasil panen 201.512 ton GKP dengan luas seluas 29.578 Ha dan memperoleh 99.198 ton beras.
Sementara itu, data kekeringan dari Juli hingga 11 September 2023 mencapai 4.060,35 Ha atau hanya 0,88% dari seluruh angka tanam 2023 seluas 463.613 HA, dengan intensitas ringan 1.914 Ha ( 0,41%), sedang 1.226,5 Ha ( 0,26%), Berat 751 Ha ( 0,16%), dan Puso 118,9 Ha (0,03%).[]