More
    BerandaBERITAAlergi Udang? Ini Tips untuk Mengatasinya

    Alergi Udang? Ini Tips untuk Mengatasinya

    Alergi udang adalah salah satu jenis alergi kerang-kerangan (shellfish). Alergi jenis ini menyebabkan reaksi alergi setelah mengonsumsi hewan laut bercangkang.

    Orang dengan alergi udang bisa saja tidak memiliki alergi seafood atau makanan laut lainnya. Ada dua jenis hewan laut yang yang termasuk di dalam alergi kerang-kerangan yaitu:

    • Krustasea (berkulit keras) seperti udang, udang karang, kepiting, dan lobster.
    • Moluska (hewan lunak bercangkang) seperti kerang, tiram, dan remis.

    Cleveland Clinic menjelaskan siapa pun dapat mengembangkan reaksi alergi ini sekalipun belum pernah mengalaminya.

    Ciri-ciri alergi udang biasanya muncul beberapa menit atau beberapa jam setelah mengonsumsi udang.

    Mengutip dari Mayo Clinic berikut beberapa gejala reaksi yang biasanya timbul.

    • Gatal-gatal atau eksim (kulit memerah dan meradang).
    • Pembengkakan pada bibir, wajah, lidah dan tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya.
    • Hidung tersumbat atau kesulitan bernapas.
    • Sakit perut, diare, mual, atau muntah.
    • Pusing, sakit kepala ringan, bahkan pingsan.

    Alergi jenis ini bisa menyebabkan reaksi parah dan berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai syok anafilaksis.

    Anafilaksis yaitu reaksi sistem imun parah yang timbul dengan tiba-tiba selepas tubuh terpapar pemicu alergi atau alergen.

    Kondisi ini bisa terjadi pada makanan penyebab alergi apa pun.

    Syok anafilaksis merupakan keadaan darurat yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Tanda dan gejala anafilaksis adalah sebagai berikut.

    • Tenggorokan bengkak atau benjolan di tenggorokan (penyempitan saluran napas) yang membuat sulit bernapas.
    • Syok dengan penurunan tekanan darah yang parah.
    • Pusing, sakit kepala ringan, atau kehilangan kesadaran.

    Meskipun dapat terjadi pada semua usia, penyakit ini lebih sering muncul pada orang dewasa daripada anak-anak.

    Apabila memiliki alergi jenis ini, Anda biasanya juga memiliki alergi terhadap jenis hewan laut bercangkang yang lain.

    Namun, hewan laut jenis krustasea lebih sering menyebabkan reaksi alergi daripada jenis moluska.

    Pengobatan alergi udang

    Buku Shellfish Allergy (2021) menjelaskan bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk alergi jenis ini. Namun, menghindari makanan yang mengandung bahan dari udang akan sangat membantu.

    Dokter mungkin akan mengobati reaksi alergi ringan dengan obat-obatan seperti antihistamin untuk mengurangi gejala alergi, seperti ruam dan gatal.

    Jika Anda mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis), dokter biasanya akan memberikan suntikan darurat epinefrin (adrenalin) untuk mengobati syok anafilaksis.

    Apabila Anda berisiko mengalami reaksi alergi yang parah, Anda perlu membawa epinefrin yang dapat disuntikkan. Anda juga lebih baik menyediakan obat alergi makanan milik pribadi.

    Setelah Anda menggunakan epinefrin segera cari perawatan medis darurat, bahkan jika sudah mulai merasa membaik.

    Banyak orang dengan alergi makanan bertanya-tanya apakah kondisi alergi mereka itu permanen. American College of Asthma, Allergies & Immunology (ACAAI) menjelaskan bahwa tidak ada jawaban yang pasti.

    Seiring waktu, alergi terhadap susu, telur, dan kedelai bisa hilang. Alergi terhadap kacang tanah, ikan, dan kerang-kerangan biasanya berlangsung seumur hidup.

    Sekitar sepertiga anak-anak dan orang dewasa dengan alergi makanan mengalami gejala alergi makanan yang semakin ringan seiring waktu.

    Akan tetapi, siapa pun bisa secara bertahap mengembangkan reaksi alergi pada makanan tertentu.[]

    Sumber: hellosehat.com

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular