Seorang pria yang mengaku sebagai Bhatara Surya atau Dewa Matahari muncul di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Pria bernama Natrom (62) itu mengaku bahwa Allah SWT telah menyatu dengan raganya.
Warga yang merasa resah, hampir menyerbu kediamannya di Goa Langit pada Jumat (8/7/2022). Hanya saja, kekesalan warga dapat diredam aparat kepolisian setempat.
Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, pelaku digelandang ke Polsek Bayah guna dimintai klarifikasi yang juga turut dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Diketahui, pria asal Bekasi itu membawa sejumlah ajaran sesat kepada para pengikutnya. Salah satunya, dia menyebut air zamzam yang tidak habis hingga saat ini, berasal dari air seni Suku Baduy di Arab Saudi.
Menurutnya, posisi Suku Baduy di Arab Saudi berada di dataran tinggi, sehingga air seninya tersaring dan mengalir ke dataran rendah hingga masuk ke sumber mata air zamzam.
Ia juga mengaku bisa mengabulkan keinginan pengikutnya yang ingin kaya raya. Syaratnya yaitu meninggalnya harus pulang ke Gunung Leutik di Pantai Langir.
Selain itu, menurut Camat Bayah, Khaerudin, warga yang bekerja untuk Natrom dilarang untuk menjalankan ibadah salat dan dilarang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Yang kerja sama dia itu selalu dilarang salat. Kata Natrom gini ke yang kerja sama dia, ‘nggak usah salat’. Terus pekerjanya disuruh ngikutin dia kalau memang mau kaya. Pokoknya dia merasa yang paling hebat,” tutur Khaerudin, Senin (11/7).
Saat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bayah bersama polisi tengah mendalami kasus tersebut. Ketua MUI Bayah, KH. Kaelani, belum bisa memastikan jumlah pengikut dari Natrom.
“Pengikutnya kita belum bisa mendata, tapi ada tiga yang sudah dijadikan saksi,” ujar KH. Khaelani, Selasa (12/7/2022).
Sementara, Kepala Satreskrim Polres Lebak, AKP Indik Rusmono mengaku, pihaknya masih terus memeriksa Natrom dan meminta keterangan dari berbagai saksi.
“Masih didalami,” ungkap Indik.
