TANGERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar berharap Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Banten tahun 2024 dapat menjadi momentum bersama untuk menyatukan pemahaman dan kesepakatan dalam menyiapkan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pada bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
“Rapat kerja daerah ini penting, karena ini bagian dari pengintegrasian baik itu tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban di bidang kesehatan,” ungkap Al Muktabar usai membuka Rakerkesda Provinsi Banten Tahun 2024 di Hotel Horison Great Western, Kota Tangerang, Rabu (29/5).
Al Muktabar menyampaikan, pendekatan pada bidang kesehatan kepada masyarakat idealnya dilakukan secara preventif. Sehingga dibutuhkan penyiapan strategi dengan sebaik-baiknya.
“Selain melakukan tindakan kuratif, agenda preventif juga sangat penting dikedepankan. Dan selanjutnya kita perlu melakukan agenda promotif pada bidang kesehatan,” katanya.
Selanjutnya, Al Muktabar mengatakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat tersebut. Harus mengedepankan tematik-tematik pada bidang kesehatan yang telah disepakati menjadi prioritas.
“Kita harus mengedepankan tematik-tematik tertentu di bidang kesehatan untuk kita fokuskan, karena pada dasarnya begitu luasnya aspek kesehatan. Maka dibutuhkan prioritas-prioritas untuk kita tetapkan dan sepakati bersama,” imbuhnya.
Selain itu, Al Muktabar menuturkan bidang kesehatan menjadi pintu utama dalam menghiasi kapasitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Dengan kemampuan kesehatan dan kemampuan sumber daya manusia yang terus meningkat, maka agenda ekonomi merupakan output dari semua itu,” jelasnya.
Sementara, dalam laporannya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan kegiatan Rakerkesda tersebut untuk menjabarkan visi dari Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan.
“Ada program prioritas yang wajib dicapai Kemenkes sampai ke tingkat Kelurahan/Desa, yakni meningkatkan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, kesehatan reproduksi, kemudian mempercepat perbaikan dari gizi masyarakat, memperbaiki sistem dari pengendalian penyakit menular maupun tidak menular, dan peningkatan gerakan masyarakat sehat serta melaksanakan ketahanan kesehatan dari masyarakat,” ujarnya.
Selanjutnya, dalam Rakerkesda tersebut juga menentukan arah kebijakan seluruh implementasi yang ada di Kabupaten/Kota itu harus berpijak pada pilar transformasi kesehatan.
“Didalam kegiatan ini terdapat diskusi panel, interaktif, dan inspirasi dari seseorang yang berkiprah dibidang kesehatan, dan bagaimana kita melakukan satu rencana tindak lanjut beberapa program agar capaian 2024 ini bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Adapun tujuan dilaksanakannya Rakerkesda tahun 2024, kata Ati, yakni untuk menyampaikan informasi agenda pembangunan kesehatan, mengimplementasikan 6 pilar transformasi bidang kesehatan serta menguatkan komitmen dukungan kolaborasi dari semua pihak dalam mempercepat target-target capaian program dan standar pelayanan minimal Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Dan yang tak kalah juga penting, bagaimana mencari solusi dan permasalahan yang selanjutnya akan dilakukan rencana tindak lanjut,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan Rakerkesda Provinsi Banten tahun 2024 tersebut juga dilakukan kick off integrasi layanan primer dan sekaligus kick Off pelaksanaan penanganan stunting di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten secara serentak.