Di balik logo Provinsi Banten yang dikenal selama ini, tidak banyak yang tahu siapa pembuatnya. Ialah Drs H Oni Syanwani.
Inspirasi logo yang dibuat lelaki yang mengaku bukan pelukis namun kerap membuat logo untuk beberapa kelurahan dan tim sepakbola ini, dari beberapa ikon yang ada di Banten.
Badak yang menjadi hewan ikonik Banten, turut dimunculkan pada logo Banten. Menurut H Oni, badak mewakili masyarakat Banten yang tidak pernah banyak bertanya dan menuntut, tahan, mandiri, dan tidak pernah mengganggu. Meski begitu taat pada hukum serta dilindungi.
“Jadi jangan diidentikkan pada hal negatif, berkulit badak. Tidak diidentikkan kesitu. Bukan juga disamakan dengan badak yang hewan purba,” jelas H Oni seusai menjadi tamu pada Bincang Hari Ini Sultan TV, Senin (5/10/2020).
Menurut Oni, umumnya logo berbentuk perisai atau pelindung diri. Ini juga berupa proteksi untuk masyarakat Banten, memunculkan spirit dan semangat. Pada logo juga dimunculkan hasil karya manusia seperti menara.
“Dimunculkan gunung karena mengandung makna betapa sumber daya alama di Banten itu potensial. Warnanya dibuat hitam, menunjukkan keabadian dan tidak pernah berubah. Untuk laut di logo ini, ada 17 gelombang. Itu tanggal kelahiran, tanggal ditetapkan Banten jadi provinsi oleh pemerintah pusat. Kalau 4 Oktober itu tanggal pengajuan. Tapi 4 Oktober diperingati sebagai hari jadi karena pada tanggal ini msyarakat sangat girang sampai-sampai menggemakan takbir,” kata dia.
Banten menjadi provinsi, kata H Oni, sudah diharapkan sejak tahun 1950-an. Pada usia Banten yang ke-20 dianggap H Oni, seperti remaja pubertas.
Pembuatan logo Banten ini diakui H Oni, selama dua tahun lalu. Setelah ia ditetapkan jadi pemenang pembuatan logo HUT Cilegon, ia sudah memikirkan untuk membuat logo Banten. (sultantv)