More
    BerandaBERITAKetua Umum PUB Tekankan Pentingnya Merawat Sejarah dan Budaya Banten

    Ketua Umum PUB Tekankan Pentingnya Merawat Sejarah dan Budaya Banten

    SERANG – Masih dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Perkumpulan Urang Banten (PUB) juga HUT Provinsi Banten yang ke-23, Purn Taufiequrachman Ruki, Ketua Umum PUB, menyampaikan ucapan dan pesan penting dalam pembukaan acara yang berlangsung di Muesum Negeri Banten, Kota Serang, pada Senin (30/10/23)

    Ruki mengawali sambutannya dengan menyatakan terima kasih kepada Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, atas dukungan dan fasilitas yang diberikan dalam penyelenggaraan HUT PUB ke-5. Meskipun Pj Gubernur tidak dapat hadir karena tengah berada dalam rapat dengan Presiden, Ruki sangat menghargai kontribusi dan kerja sama yang diberikan.

    “Saya ingin secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Hasan Gaido atas suksesnya penyelenggaraan HUT PUB ke-5. Kami juga sangat bersyukur kepada para tamu undangan yang telah hadir, termasuk tokoh-tokoh masyarakat Banten. Selain itu, kami juga memiliki kehormatan hadirnya Rektor baru UNTIRTA, dan saya berharap bahwa tahun depan UNTIRTA akan menjadi universitas unggulan di Indonesia,” ucap Ruki dengan penuh semangat.

    Dalam pidatonya, Ruki menjelaskan, Perkumpulan Urang Banten (PUB) adalah perkumpulan yang inklusif, yang tidak membatasi diri hanya pada etnis Banten, tetapi terbuka untuk semua individu yang memiliki kepedulian terhadap Banten. Menurutnya, Banten hanya bisa berkembang dan maju berkat kerja sama dan kontribusi dari semua pihak yang peduli terhadap wilayah ini.

    “PUB itu perkumpulan yang inklusif, tidak hanya etnis Banten. Tetapi siapa saja yang memiliki kepedulian terhadap Banten. Saya menggaris bawahi kepedulian di sini karena dengan kepedulian maka Banten akan terus tumbuh,” ucap Ruki.

    Selain itu, Ruki juga membahas sejarah panjang Banten, ia meyakini bahwa sejarahnya tidak dimulai pada tahun 1252, tetapi telah ada sejak abad ke-3 Masehi. Salah satu bukti sejarahnya adalah temuan biji-biji lada Banten pada jenazah seorang Firaun Mesir. Ini menunjukkan bahwa Banten telah terlibat dalam perdagangan internasional sejak masa lalu.

    “Kami ingin menegaskan bahwa Banten bukan wilayah yang kosong, tetapi telah dihuni oleh manusia-manusia berbudaya tinggi. Kehadiran situs-situs sejarah menjadi bukti nyata akan hal ini,” ungkapnya.

    Selama sambutannya, Ruki menegaskan, pembentukan provinsi Banten ini merupakan proses yang panjang dan melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, Ruki mengajakan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkan Provinsi Banten. Lebih dari sekadar menyediakan listrik dan jaringan internet, ia menggarisbawahi pentingnya memastikan pasokan air bersih dan keberlangsungan hutan yang lestari. Ia mengatakan bahwa dua kegiatan ini memerlukan sudut pandang yang lebih “adat” daripada sekadar pendekatan rasional.

    Sebagai langkah konkrit, PUB telah merilis naskah akademis tentang bagaimana melestarikan adat dan budaya Banten, dengan harapan bahwa ini akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Banten secara keseluruhan. Hadir dalam acara tersebut Stafsus Wapres Arif Rahmansyah Marbun, DPRD Banten, Perwakilan FSPP, Kejati Banten, Polda Banten, Forkominda dan Pengurus puast PUB juga Daerah. [AL]

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular