More
    BerandaBERITAGalih Bakat Santri di Bidang Literasi, Yayasan Sketsa Mimpi Gelar Pelatihan Menulis...

    Galih Bakat Santri di Bidang Literasi, Yayasan Sketsa Mimpi Gelar Pelatihan Menulis Cerita

    PANDEGLANG – Sebagai langkah pengembangan diri terhadap potensi para santri di bidang literasi, Yayasan Sketsa Mimpi mengadakan pelatihan Santri Berkarya dengan tema “Menulis Cerita, Merangkai Mimpi”.

    Acara berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyyah Darul Bayan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin, 27-28 Januari 2025.

    Diketahui, Yayasan Sketsa Mimpi merupakan yayasan sosial yang fokus pada pengembangan kepemudaan dan wadah untuk menumbuhkan jiwa pemberani dalam bermimpi, beraksi, berbagi, berkolaborasi, dan berkontribusi untuk negeri.

    Founder Yayasan Sketsa Mimpi, Aldi Reihan Bugar, menyampaikan pentingnya peningkatan kemampuan literasi kepada santri.

    “Santri Berkarya merupakan salah satu bentuk pengembangan diri melalui dunia literasi, untuk membangun kepercayaan diri santri dalam menulis dan menyampaikan gagasan,” kata Aldi, Selasa, 28 Januari 2025.

    Oleh karenanya, ia menyambut baik kegiatan tersebut lantaran sejalan dengan visi Yayasan Sketsa Mimpi.

    Adapun bentuk kegiatannya, lanjut Aldi, yakni pengenalan literasi tulis dan praktek kepenulisan cerita pendek (cerpen).

    “Literasi adalah jalan menuju kemajuan, kami ingin mendorong para santri untuk menghasilkan karya yang bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat,” ucap dia.

    Salah satu pemateri, Ahmad Syaikhu, mengungkap bahwa minimnya kemampuan literasi di Indonesia, banyak yang bisa membaca namun sedikit yang bisa menyimpulkan dengan baik dalam tulisan.

    “Melalui kegiatan ini, santri belajar tentang dasar-dasar menulis dan bagaimana cara menuangkan ide atau gagasan. Menulis bagi santri juga sangat penting, karena dunia menulis tidak lepas dari kesantrian. Hidup dan matinya santri itu dengan modal dasarnya menulis, karena dengan menulis santri akan hidup abadi dan dikenang bermanfaat atau tidak,” terang dia.

    Dikatakan Syaikhu, bahwa menulis harus diprioritaskan, dan berharap pemerintah lebih peduli terkait program literasi, karena ini butuh kerjasama dengan berbagai stakeholder.

    “Harapannya begitu sangat besar, mudah-mudahan santri menjadi kreatif dan produktif dengan tulisan yang lebih segar, terutama dengan gagasannya,” katanya.

    Sementara itu, salah satu peserta, Maesaroh, mengaku bersyukur dan bangga telah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

    “Alhamdulillah saya merasa bahagia bisa mengikuti kegiatan ini. Bisa mengetahui cara menulis cerita pendek yang baik dan benar, tahu bagaimana awal penulisan, belajar tentang SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan),” ucapnya.

    “Saya harap bisa belajar lebih lanjut lagi karena santri bukan hanya belajar kitab kuning saja, tetapi kemampuan menulisnya juga ada,” akunya Maesaroh.

    Sekedar informasi, Yayasan Sketsa Mimpi memiliki beberapa program unggulan, seperti bidang kebencanaan melalui Fino Badut, dan bidang pemberdayaan melalui Taman Baca Masyarakat (TBM) Awan.

    Yayasan ini berlokasi di Kampung Nagreg, Desa Siketug, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.(Roy)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular