Warga Ngawi dikejutkan dengan penemuan semburan air disertai lumpur dari sumur pompa air milik Mujianto (45). Di hari kedua pascapenemuan atau pada hari Senin (6/8) pagi, semburan air tersebut masih setinggi 30 meter. Warga Desa Planglor, Dukuh Tambakselo Selatan, Kecamatan Kedunggalar itu menjelaskan, semburan air tersebut masih mengaliri persawahan yang ada di sekitarnya.
Seperti dilansir detik.com, hingga menjelang siang, semburan air tinggal bercampur pasir. Hanya saja tingginya masih berkisar 30 meter, berwarna putih dan hitam. “Ini semburan hanya air dan pasir. Dan kami masih melakukan pemantauan di lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak Dinas ESDM yang sekarang ikut propinsi,” jelas Kabid Operasional Pemeliharan Dan Bina Manfaat Dinas PUPR Ngawi Maftuh Afandi saat di lokasi , Senin (6/8/2018).
Menariknya, jauh sebelum semburan air dan lumpur ini muncul, pernah ada kejadian serupa di lokasi yang sama, yaitu pada tahun 2013 silam. Namun saat itu yang menyembur bukan air dan lumpur, melainkan gas. Lokasi semburan gas itu juga ditemukan di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, atau sekitar 700 meter dari lokasi semburan air dan lumpur.
“Dulu pernah kejadian pula semburan, tapi gas. Juga di Desa Sidolaju ini. Sekitar tahun 2013 lalu, tepat di bawahnya Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (sutet),” ungkap Kepala Desa Sidolaju Wagi Suprayitno. Menurut Wagi, semburan gas kala itu muncul ketika salah satu warganya membuat sumur baru untuk pengairan sawah.
“Kami tahu itu semburan gas karena saat disulut, gas langsung terbakar. Dan api membumbung setinggi 8 meter. Tapi sekarang sudah ditutup oleh dinas terkait, tidak difungsikan,” katanya.
Tak hanya itu warga pun berbondong-bondong datang untuk melihat langsung ke semburan tersebut. Namun lokasi di sekitar penemuan semburan dijaga oleh polisi agar warga tidak mendekat karena belum dipastikan aman. Apalagi menurut pengakuan Mujianto, karena semburan air tersebut, tanah di sekitar rumah mesin pompanya ambles sehingga rumah itu pun nyaris roboh.
“Ini tanah terlihat mulai ambles tergerus semburan mungkin. Rumah mesin pompa juga mau roboh,” ungkapnya
Amblesnya tanah itu, lanjut Mujianto, diperkirakan sekitar satu meter. Oleh karena itu Mujianto tak berani mendekat. Warga pun tak boleh mendekat dalam radius 100 meter. “Kami imbau warga untuk tidak mendekat mulai radius hingga 100 meter dari lokasi semburan. Karena sangat berbahaya. Sambil menunggu hasil penelitian nanti,” terang Dandim 0805 Ngawi Letkol Inf Mahmudi.
Semburan Air dan Lumpur 30 Meter di Ngawi Masih Menyimpan Teka Teki
- Advertisement -