Bendungan pamarayan lama memiliki 10 pintu air yang dibangun oleh pemerintah kolonial belanda 1905 dan selesai tahun 1925. Menelan biaya lima juta gulden dan mempekerjakan sekitar 200 ribu masyarakat indonesia kala itu.
Bendung pamarayan lama juga memiliki dua menara yang terletak di sisi kanan dan kiri bendungan. Pada zamannya, bendungan ini mampu mengairi 27 ribu hektar loh sobat exotic. Untuk menggerakkan setiap pintu air yang dibuat dari baja tersebut, pemerintah belanda menggunakan rantai mirip rantai motor yang berukuran besar.
Proses pembayaran yang tidak adil terhadap para pekerja, menimbulkan konflik di masyarakat saat itu. Semakin lama keributan tersebut semakin tak terkendali. Hingga akhirnya, konflik tersebut menjadi awal penyebutan daerah pamarayan yang dikenal saat ini, yang dalam bahasa indonesia berarti pembayaran. Karena termakan usia, kini bangunan lama sudah tak digunakan dan tergantikan dengan bendungan baru.
Selain bangunan bendungan yang masih tersisia, di Bendungan Pamarayan lama terdapat pula ruang kontrol dengan sisa-sisa mesin kontrol yang masih ada. Selain itu terdapt pula foto-foto hitam putih yang menunjukan kunjungan Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno sekitar tahun 1960an. Hal itu membuktikan, peran Bendung Pamrayan Lama cukup eksisi dan memiliki manfaat yang luar biasa pada saat itu.
Bendungan gerak pamarayan yang berlokasi tidak jauh dari bendungan lama. Bendungan pamarayan baru dengan model bendungan gerak ini, menggunakan teknologi modern, yaitu dengan menggunakan pintu gerak yang dikendalikan secara otomatis melalui tenaga listrik dengan daya yang tinggi.
Baca Juga:
– Menapaki Jejak Soekarno di Tanah Banten
– Bedol Pamarayan
– Mengenal Kesenian Ubrug, Teater Rakyat Banten Yang Melegenda
Bendungan pamarayan memiliki 8 pintu air yang mengaliri masing-masing 2 kanal utama. Bendungan ini mengaliri air dari dua sungai besar di banten, yaitu ciberang dan ciujung. Setiap hari, bendungan ini mengalirkan pasokan kebutuhan air untuk pertanian sekitar 21.350 hektare se-kabupaten serang.
Untuk memantau debit air di bendungan ini, terdapat ruang kontrol yang terus diawasi oleh penjaga/ biak pada musim kemarau maupun penghujan.
Bendungan ini memasok kebutuhan air untuk berbagai daerah seperti ciruas, pamarayan,  kramatwatu, pontang, tirtayasa, cikeusal, kragilan, hingga  tanara.
Mengulik Sejarah Bendungan Pamarayan Lama, Kabupaten Serang
- Advertisement -