More

    Mengenal Lima Jenis Halusinasi, Pernahkah Anda Mengalaminya?

    Sebuah studi menunjukkan bahwa satu dari 20 orang, setidaknya pernah mengalami halusinasi dalam hidupnya meski tidak mengonsumsi narkoba atau alkohol.
    Ada lima jenis halusinasi yang sering dirasakan manusia. Berikut di antaranya.
    Halusinasi penglihatan (visual)
    Halusinasi visual mengacu kepada saat di mana kita merasa melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada di sana.
    Meski ini terdengar menakutkan, namun menurut American Academy of Ophthalmology, halusinasi visual biasanya terjadi akibat efek samping obat tertentu. Selain itu, ia juga dapat terjadi sebagai hasil dari demensia, migraine, dan kecanduan alkohol.
    Halusinasi pendengaran (audio)
    Sesuai namanya, saat mengalami halusinasi audio, kita mendengar suara-suara tak nyata, mirip dengan jalan cerita film Hollywood, Hearing Voices.
    Menurut News Medical, ini merupakan jenis halusinasi yang sering terjadi pada pasien skizofrenia. Juga pada orang-orang yang sedang berduka — mereka sering merasa mendengar suara orang terkasih yang telah meninggal.
    Pada halusinasi taktil, kita akan merasa ada sesuatu yang menyetuh kulit atau tubuh. Para peneliti mengatakan, halusinasi ini seringnya berasal dari efek alkohol dan obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin.
    Sentuhan yang paling sering dirasakan penderita halusinasi ini biasanya berupa gigitan serangga atau seperti ada ular yang merayap di atas tubuh.
    Halusinasi proprioseptif
    Tipe halusinasi ini meliputi perasaan di mana Anda mengalami sensasi seperti mengambang, terbang, atau keluar dari tubuh. Sebagai tambahan, halusinasi proprioseptif membuat Anda kesulitan mengontrol badan sendiri.
    Halusinasi penciuman (olfaktori)
    Menurut Counselors Soapbox, jenis halusinasi adalah yang paling jarang dialami. Anda akan mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Biasanya, aroma yang muncul tidak menyenangkan, seperti bau muntah atau feses.
    Halusinasi olfaktori terjadi akibat adanya kerusakan pada sistem penciuman di otak atau epilepsi.
     
    Sumber: http://nationalgeographic.grid.id

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    44,400PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru