Yoga (25) sedang duduk di depan sebuah rumah yang menjadi tempat berkumpul para penariJaran Kepang di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Ia telah selesai berias dan sudah menggunakan kostum tari Jaran Kepang Kolaborasi lengkap, sementara rekannya yang lain masih merias wajahnya masing-masing.
Yoga merupakan anggota karang taruna Dusun Lamuk Gunung. Ia bersama rekannya yang lain akan menampilkan tari Jaran Kepang Kolaborasi.
Jaran Kepang di dusun ini mempunyai tiga macam tari, “Tari Idakeb pertama Jathilan versi Jaran Kepang paling kuno yang ada di dusun sini, lalu tari Idakeb, dan Jaran Kepang Kolaborasi,” ujar Tri Supono, Perwakilan dari Karang Taruna Dusun Lamuk Gunung.
“Jaran Kepang dengan berkembangnya zaman, kita Jaran Kepang dari Temanggung sini dikolaborasi dengan tari Bali, tari Ponorogo, dan lain sebagainya,” ucapnya lagi.
Jaran Kepang bukan hanya tarian, namun sekaligus menjadi ajang bersosialisasi dan berkreasi yang terus berkembang seiring zaman dengan sentuhan akulturasi dan asimilasi.
Perkembangan ini rupanya dinilai oleh para pemerhati seni budaya sebagai cukup membahayakan identitas asli Temanggung jika tidak dibarengi dengan penguatan pondasi pengetahuan, filosofi, dan nilai asli Jaran Kepang khas Temanggung.